SUKABUMIUPDATE.com - Detasemen Khusus 88 anti teror Polri, Rabu siang (16/5/2018 menggerebek rumah di Jalan Gempol Raya, RT 04/02, Kecamatan Pinang Kunciran, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Dari rumah yang juga konveksi pakaian ini, diamankan tiga orang, dua laki-laki dan seorang perempuan.
Menurut Kadif Humas Polri, Irjenpol Setyo Wasisto penangkapan ini, pengembangan dari operasi sebelumnya, pasca rusuh dan penyerangan di Mako Brimob Polri. Ketiga orang yang diamankan adalah pasangan suami istri pemilik konveksi pakaian dan pekerjanya.
BACA JUGA: Tertangkapnya Jaringan Teroris di Cikembar Sukabumi, Ini Tanggapan DPRD
Perempuan yang merupakan istri dari Muhamad Khoir inisial KH ini disebut-sebut warga sekitar lokasi berasal dari Sukabumi. Seorang pria lainnya yang ikut diamankan adalah Ghofar, pekerja dari Duta Konveksi milik pasangan Khoir dan istrinya.
Ketiga orang yang diamankan ini langsung dibawa ke Mako Brimob untuk menjalani pemeriksaan. Menurut sejumlah warga yang bertetangga dengan orang-orang yang diamankan ini, Khoir baru menikah dengan istri di awal tahun 2018.
Dikutip dari laman tempo.co, orang yang diamankan Densus 88 ini, sudah tinggal dan membuka usaha konveksi sejak setahun silam. "KH itu penjahit baju, ya seragam, ya baju gamis (baju panjang laki-laki)," kata Midah, 40 tahun, penjual gorengan di seberang tempat usaha sekaligus rumah KH, pada siang ini, Rabu, 16 Mei 2018.
Midah menceritakan, KH sudah satu tahun mengontrak di rumah toko yang juga ditinggali bersama istri barunya itu. KH yang biasa disapa Om Kohir tersebut dikenal asal Medan, Sumatera Utara. "Baik (orangnya), sehari-hari suka jajan gorengan."
Dia menyatakan tak tahu nama istri Kohar. Yang dia tahu, wanita itu asal Sukabumi, Jawa Barat. Kohar dan wanita itu baru sekitar tiga bulan lalu menikah. Wanita itu yang bergaun hijau dan berkerudung hitam ketika digelandang.
BACA JUGA: Polisi Sebut Wanita Diamankan di Cikembar Sukabumi Diduga Istri Teroris
"Saya sih, panggil Teteh saja. Tapi tidak bergaul ke tetangga sekitar," tutur Midah.
Midah melanjutkan, pria lainnya yang tinggal bersama Kohir adalah karyawan bisnis jahit. Menurut dia, di toko Kohar ada tujuh mesin jahit namun hanya satu karyawannya.
BACA JUGA: Kurung Istri di Kontrakan, Ini Kesaksian Tetangga Terduga Teroris di Cikembar Sukabumi
"(Karyawan sebelumnya) Tidak betah. Dulu perempuan tapi digaji kecil," ujarnya sambil menggoreng bakwan dan tahu.
Lokasi penangkapan masih dipenuhi warga. Jalan Gempol Raya disesaki masyarakat yang melintas lalu-lalang. Lokasi usaha bercat oranye itu kini diberi garis polisi. Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian tentang penangkapan KH yang diduga teroris Kunciran oleh Densus 88.