Titik Koordinat Pusat Gempa Tektonik Gunung Salak Terdeteksi di Sukabumi

Kamis 03 Mei 2018, 09:24 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa tektonik berkekuatan 3,3 SR mengguncang wilayah sekitar Gunung Salak, sekitar pukul 18.11 WIB, Rabu (2/5/2018). Titik pusat gempa berada di koodinat episenter 6.80 lintang selatan-106.68 bujur timur.

Berdasarkan penelusuran sukabumiupdate.com, titik koordinat itu terdeteksi di sekitar Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Penelusuran dilakukan melalui alamat web Google Maps.

Penelurusan juga dilakukan menggunakan peta rupa bumi Badan Informasi Geospasial (BIG) yang dapat diakses melalui alamat url http://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/inageoportal. Titik koordinat gempa juga terdeteksi berada di sekitar Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal.

BACA JUGA:  Gempa Tektonik 3,3 SR Guncang Gunung Salak

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya membenarkan, jika titik pusat gempa bisa saja berada di wilayah administrasi Kabupaten Sukabumi. Namun, pihaknya belum mendapat laporan adanya warga di Sukabumi yang merasakan getaran gempa.

"Informasi yang kami terima, yang merasakan gempa hanya warga di sekitar Gunung Salak wilayah Bogor," ujar Tony dikonfirmasi sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon.

Tony menjelaskan, warga sekitar titik pusat gempa dimungkinkan tidak merasakan getaran. Itu tergantung dari jenis tanah dan batuan di sekitar titik pusat gempa.

BACA JUGA: Jalan Cikembar-Cicantayan Kabupaten Sukabumi jadi Wahangan Saat

"Gempa itu berada di bawah permukaan tanah, belum tentu warga yang di sumber gempa merasakan getaran. Kalau jenis tanahnya lunak atau batuannya lebih lunak, maka warga merasakan getaran," tutur Tony.

Penelurusan titik koordinat gempa melalui google maps. | Sumber: Google Maps

"jadi yang ada di sumbernya, bisa saja malah enggak merasakan. Karena batuan disekitarnya keras," tutur Tony.

Tony juga menjelaskan alasan, mengapa BMKG tidak menyebutkan alamat pasti dari titik koordinat setiap kali terjadi gempa. BMKG menggunakan acuan jarak titik gempa, dengan kota yang relatif lebih dikenal masyarakat luas.

BACA JUGA: Warga Blokir Jalan Rusak Penghubung Cikembar-Cicantayan Sukabumi

"Titik koordinat itu biasanya hanya desa yang kurang dikenal. Makanya kami mengambil acuan wilayah atau kota yang lebih dikenal," imbuh Tony.

Di sisi lain, Tony meyakinkan bahwa gempa yang terjadi di sekitar Gunung Salak tersebut berkekuatan kecil. Hanya dirasakan sebagian masyarakat di sekitar Bogor.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life27 April 2024, 07:00 WIB

Lakukan Sekarang! 7 Kebiasaan Positif di Pagi Hari yang Akan Membentukmu Menjadi Orang Sukses

Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.
Ilustrasi. Membaca Buku | Kebiasaan positif di pagi hari ini akan membentukmu menjadi orang sukses di masa depan.(Sumber : pixabay.com/@455992)
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay