SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab terjadinya hujan disertai angin kencang di Kota Sukabumi, Rabu (4/4/2018). Bencana tersebut menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik, lalu lintas sempat tersendat.
Badai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dengan durasi tak lebih dari 30 menit. Padahal, cuaca cerah terjadi sejak pagi.
BACA JUGA: Tenda Tabligh Akbar di Lapang Merdeka Sukabumi Amruk Disapu Angin
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Hadi Saputra mengatakan, badai di Kota Sukabumi disebabkan awan cumulonimbus. Sebelumnya, BMKG sudah menyampaikan peringatan dini cuaca sebelum badai terjadi.
"Ini disebabkan awan cumulonimbus, ukuran sel awannya cukup besar," ujar Hadi dikonfirmasi sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon.
BACA JUGA: Pasutri Jadi Korban Pohon Tumbang di Kota Sukabumi
Awan cumulonimbus merupakan awan tebal yang juga berbahaya bagi penerbangan. Di dalam awan cumulonimbus terdapat angin kencang yang bergerak naik turun.
Stasiun Klimatologi Bogor melakukan pemantauan iklim di wilayah Jawa Barat. Selain di wilayah Kota Sukabumi, awan serupa juga terpantau di Cianjur dan Bogor.
Hadi menjelaskan, awan cumulonibus biasa muncul saat peralihan musim. Di Jawa Barat, biasa terjadi di sekitar wilayah perbatasan dengan Provinsi Banten.
"Saya juga dapat informasi adanya hujan es di Sentul," kata Hadi.
BACA JUGA: Jalan Syamsudin SH Kota Sukabumi Ditutup, Mobil Rusak Tertimpa Pohon
"Biasanya terjadi di sekitar wilayah pegunungan," katanya.
Sementara itu, badai di Kota Sukabumi menyebabkan pohon tumbang di beberapa ruas jalan. Dua orang warga terluka, dilarikan ke RSUD R Syamsudin.