SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi Abdul Qodir meminta manajeman PLTU Palabuhanratu menggelar sosialisasi mendalam untuk masyarakat mengenai hal yang berkaitan dengan teknis, meliputi proses produksi hingga bahan baku.
Menurut Qodir, masyarakat hingga kini masih bertanya-tanya mengenai suara gemuruh yang terjadi. Meski pihak PLTU Palabuhanratu sudah memberikan penjelasan.
BACA JUGA: Kenapa Muncul Suara Gemuruh, Ini Penjelasan PLTU Palabuhanratu Sukabumi
Adapun yang dilakukan PLTU dengan mengundang masyarakat, Muspika Palabuhanratu dan Simpenan, aktivis lingkungan dan awak media, Rabu (14/2/2017) merupakan sebuah klarifikasi. Dimana penjelasan dari PLTU pada kegiatan itu belum memuaskan masyarakat. Banyak pernyataan yang belum dijawab.
"Kemarin itu kan klarifikasi. Kalau sosialisasi itu untuk hal yang kedepannya. Karena tidak dijamin bahwa kejadian suara gemuruh itu tidak akan terjadi lagi. Memang kejadian itu diluar kehendak karena faktor alam," bebernya.
Maka dari itu, dia meminta PLTU melakukan sosialisasi mendalam kepada masyarakat. Mengingat yang harus jadi sasaran untuk diberi pemahaman terkait kejadian di PLTU itu adalah masyarakat yang terkena dampak.
BACA JUGA: Bikin Cemas Warga, DPRD Meminta PLTU Palabuhanratu Sukabumi Jaga Perawatan
Qodir mengakui masih asing dengan istilah-istilah teknis termasuk Blackout yang menurut pihak PLTU sebagai pemicu terjadi suara gemuruh.
"Saya baru mengetahui istilah itu, baru kemarin pas kejadian suara gemuruh itu, istilahnya Blackout," ujar Qodir.
Sementara itu, Kepala Desa Cidadap Kecamatan Simpena Amin Hidayat, menegaskan jika sosialisasi yang dilakukan oleh PLTU lebih tepatnya disebut klarifikasi bukannya sosialisasi.
"Sudah kejadian suara gemuruh yang membuat warga resah baru sosialisasi, berarti ini namanya klarifikasi," jelas Amin.
BACA JUGA: Tengah Malam, Warga Palabuhanratu Sukabumi Dikagetkan Suara Gemuruh
Dalam kegiatan yang digelar PLTU, banyak pertanyaan warga yang tak terjawab, diantaranya proses produksi dan penggunaan batubara. PLTU diminta terbuka mengenai hal tersebut karena berkaitan dengan lingkungan.
"Ini kualitas batubara yang digunakan oleh PLTU bagaimana, kita minta faktualnya dan uji lapangan atau hasil uji lab yang telah lolos. Apalagi mesin buatan cina yang digunakan saat ini itu benar-benar harus di upgrade setiap periodenya," ujar Berli Lesmana, warga Palabuhanratu.