SUKABUMIUPDATE.com - Suara mesin terdengar bising di tengah ladang pesawahan yang sedang panen di Kampung Tugu, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, Sabtu (3/2/2018) siang. Batang padi yang berisi dimasukan secara perlahan ke dalam mesin kemudian secara otomatis batang dan bulir padi keluar terpisah dari bawah mesin.
Mesin tersebut merupakan perontok padi tapi apabila diperhatikan bentuknya begitu berbeda. Seperti sebuah rak dengan mesin yang menempel dibagian sampingnya. Mesin tersebut menyalurkan tenaga menggunakan v-belt ke sebuah bagian yang berputar. Mesin tertutup rapi plat alumunium.
BACA JUGA:Â Kreatif ! Desa Parakansalak Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bangunan
Petani menyebutnya mesin tersebut dibuat Ade Rahmat (35 tahun). Mengikuti alamat yang diberi petani, sukabumiupdate.com menemukan bengkel Rahmat yang berada persis dipinggir jalan.Â
Rahmat merupakan seorang montir sepeda motor dan las yang memiliki keinginan untuk membantu petani. Berbekal kemampuan, alat tersebut dirakit di bengkelnya dibantu seorang teman. Untuk referensi, Rahmat juga memanfaatkan video youtube.
BACA JUGA:Â Kreatif, Pasutri Asal Waluran Kabupaten Sukabumi Manfaatkan Limbah jadi Rupiah
"Saya membuat alat ini karena rasa kepedulian saya kepada buruh tani. Saya mengambil contoh dari para petani di daerah Jawa yang kreatif membuat alat bantu," kata Rahmat.
Rahmat menuturkan, perakitan mesin membutuhkan waktu tujuh hari. Bahan yang digunakan yaitu besi jenis holo ukuran 3x3 cm untuk rangka. Adapun mesin penggerak memakai mesin kompresor angin 1/4.
Dari semua bahan yang dibutuhkan, hanya mesin yang dibeli baru.
Meski rakitan, tapi hasilnya cukup efektif. Per jamnya alat ini bisa merontokan padi sekitar 200-250 kilogram.
BACA JUGA:Â Limbah Tanah Jadi Kreasi Seni Bernilai Ekonomi, Karya Wanita Karang Tengah Kabupaten Sukabumi
"Alat ini masih dalam masih peroses penyempurnaan," ungkap Rahmat.
Apabila sudah sempurna, Rahmat berencana akan memasarkannya di kalangan para petani. Kalau dihitung biaya, satu paket mesin perontok padi memakan biaya kisaran Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta.