SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah warga yang mengungsi di Desa Bantar Kalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, terus bertambah. Bencana retakan tanah yang melanda semakin meluas, dan merusak sejumlah fasilitas umum dan pemukiman warga.
Seperti diungkapkan Kepala Desa Bantarkalong, Syahrial Hasan. Ia mengatakan, dampak pergerakan tanah meluas menjadi dua kampung, yang sebelumnya satu perkampungan.
BACA JUGA:Â Korban Pergeseran Tanah Desa Bantarkalong Sukabumi Tempati Tenda Pengungsian
"Awalnya kampung pasir Jambu, RT 8 RW 1 yang terkena dampak. Namun selang beberapa hari ini, Kampung Pasir Gerong, RT 9 RW 1 juga terdampak," ujar Syahrial Hasan, kepada sukabumiupdate.com melalui sambungan telepon, Rabu (31/1/2018).
Syahrial menjelaskan, saat ini jumlah warga Kampung Pasir Jambu yang terkena dampak terus bertambah. Sebanyak 38 rumah, dan 151 jiwa dari 40 kepala keluarga terdampak.
BACA JUGA:Â Pergeseran Tanah Landa Desa Bantarkalong Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak
"Untuk Kampung Pasir Jambu yang mengungsi sebanyak 17 rumah, 17 kepala keluarga dengan 77 jiwa, yang lain nya masih bertahan karena masih dikategorikan aman," jelasnya.
Sedangkan di Kampung Pasir Gerong sebanyak 17 rumah, 75 jiwa dari 18 kepala keluarga terdampak.
"Di pasir Gerong yang mengungsi baru 1 rumah, dengan 3 jiwa," pungkasnya.
BACA JUGA:Â Bencana Pergerakan Tanah Ancam 60 KK di Desa Bantarkalong Kabupaten Sukabumi
Sementara itu ketua RT Pasir Jambu, Saepul Alam menambahkan, wilayahnya mengalami dampak paling parah akibat pergerakan tanah.
"Sementara ini warga ada yang mengungsi di bangunan sekolah kampung sebelah. Tenda yang disediakan oleh BPBD belum memungkinkan untuk ditempati karena sudah penuh," ujarnya Saepul.