SUKABUMIPDATE.com - Pertambangan batu kapur yang berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi disoal warga. Proses produksi tambang yang menggunakan dinamit, membuat warga terganggu.
Makmur (35 tahun) salah seorang warga sekitar mengatakan, penggunaan peledak dinamit sudah dilakukan sejak lama. Peledakan biasa dilakukan setiap subuh.
"Setiap hari sekitar pukul 04.00 WIB, para penambang itu meledakan dinamitnya untuk pengambilan batu kapur, dan hanya pada hari jumat saja tidak terdengar ledakan," ujar Makmur ditemui sukabumiupdate.com, Rabu (31/1/2018).
BACA JUGA:Â Asap Pekat Pengolahan Batu Kapur di Cikembar Sukabumi Sebabkan Polusi Udara
Makmur dan warga lainnya merasa terganggu dengan adanya ledakan dinamit di lokasi tambang batu kapur di Gunung Karang. Apalagi, bagi warga yang sedang sakit atau punya bayi.
"Kadang suka kaget juga setiap shubuh mendengar ledakan, meskipun sudah terbiasa. Proses menggunakan dinamit sebetulnya menggangu istirahat warga, karena jam-jam segitu warga masih pada tidur," ungkapnya.
BACA JUGA:Â Gunakan Ban Bekas, Pengolahan Batu Kapur di Jampang Tengah Sukabumi Ganggu Kesehatan Warga
Hal senada diungkapkan Hasrul Hisyam (32 tahun), warga lainnya. Ia heran, mengapa pihak perusahaan masih saja menggunakan dinamit. Padahal, kabarnya penggunaan dimanit pernah menimbulkan korban jiwa.
"Makanya sempat dialihkan proses penambangannya, enggak pake dinamit tapi pake eksavator. Namun saat ini menggunakan dinamit lagi, enggak tahu ijinnya dari mana," pungkasnya.