SUKABUMIUPDATE.com - Kawasan kumuh di Kota Sukabumi kurang lebih mencapai 139,02 hektar. Namun hingga akhir 2017 telah berkurang hingga 35 hektar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Sukabumi, Asep Irawan menyebutkan, salah satu program yang bisa mengurangi kawasan kumuh tersebut yakni program kotaku.
BACA JUGA:Â 2017, Bantuan Kawasan Kumuh ke Kota Sukabumi Capai Rp16 Miliar
"Ya salah satunya program kotaku ini, program dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen (Direktorat Jenderal) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Program tersebut terdiri dari National Slum Upgrading Program (NSUP) dan Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2). Program NUSP itu dilaksanakan di 15 kelurahan," ujar Asep kepada sukabumiupdate.com,Selasa (16/1/2018).
Dari 15 kelurahan tersebut, NUSP dilaksanakaan di Kelurahan Kebonjati dan Kelurahan Selabatu di Kecamatan Cikole. Kelurahan Citamiang dan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang. Kemudian Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh.
Sedangkan untuk NUSP-2 tersebar di 12 kelurahan, yaitu Kelurahan Sukakarya, Gedongpanjang, Cipanengah, Tipar dan Kelurahan Cikondang, serta Kelurahan Situmekar, Warudoyong, Sriwidari, Cisarua, Sindangpalay, Limusnunggal dan Kelurahan Subangjaya.
BACA JUGA:Â Kotaku 2017, Pemkot Sukabumi Kucurkan Rp350 Juta Per Kelurahan
"Ya total kelurahan yang dibangun pada 2017 melalui program kotaku mencapai 27 kelurahan," ujarnya.
Asep menyebutkan sasaran dari program Kotaku ini yaitu pembangunan jalan lingkungan, septic tank komunal, drainase dan sarana air bersih.
"Ya contohnya yang masuk dalam program NUSP-2 tahun 2017 ada di RT 2 RW 5 Kelurahan Warudoyong. Disana dibangun jalan lingkungan, septic tank normal dan dinding sungai," jelasnya.
BACA JUGA:Â Program Bantuan Pangan Nontunai ke Kota Sukabumi Mungkin Telat
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyebutkan program Kotaku secara umum ditujukan untuk meningkatkan akses warga terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan.
Fahmi berharap kota kumuh kedepan bisa diberdayakan untuk terwujudnya permukiman dan perkotaan yang layak huni, produktif, serta berkelanjutan
"Ya ke depan saya berharap, dengan adanya pemberdayaan, kawasan kumuh dapat berubah, sehingga maju masyarakatnya maupun ekonominya," tutupnya.