SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan penghubung lima kampung di Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, kini tak lagi digunakan warga karena kondisinya.
Jembatan dengan alas papan ini sudah lapuk sedangkan dibawahnya sungai kecil yang berbatu. Karena itu, warga sekitar menutup jembatan tersebut dengan batang bambu yang dipertegas papan peringatan dari kardus bertuliskan Jembatan Rusak Tidak Bisa Digunakan.
Tak ada yang tahu pasti kapan jembatan yang panjangnya 15 meter itu dibangun, dari keterangan warga tahun 1990-an. Dari dulu hingga sekarang jembatan ini begitu dibutuhkan karena bila mencari jalan lain jaraknya menjadi jauh.
BACA JUGA:Â Jembatan Penghubung Surade-Cibitung Kabupaten Sukabumi Rusak
Kepala Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Haer Suhermansyah menuturkan, warga yang hendak pergi ke ladang dan pelajar bakal melewati jambatan ini. Intinya merupakan akses utama pendidikan, perekonomian dan aktivitas masyarakat di lima kampung.
"Material besi dan kawat jembatan sudah pada rapuh, selama ini warga berinisiatif memperbaiki dengan bambu namun hanya bisa dilewati satu orang saja. Dari mulai masyarakat, anak sekolah hanya bisa melintasi jembatan akses pengubung Kampung Cariuk, Sindanglengo, Bumbulang, Cijengkol dan Padalenyang," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (10/1/2018).
Karena kondisinya ini, maka setiap hari warga terpaksa menyeberangi sungai.
Pemerintah Desa Cijengkol sudah melakukan penganggaran melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes), hanya saja bakal terealisasi pada tahun 2019 mendatang.
BACA JUGA:Â Jalan Jembatan Sekarwangi Kabupaten Sukabumi Rusak, Jembatan Lama Pun Jadi
"APBDes tahun ini sudah terkunci, jadi solusinya bisa ditahun 2019. Tapi melihat kondisi ini khawatir jika anak sekolah nyeberang sungai tiba-tiba debit air meninggi dan dapat mengancam keselamatannya," ungkapnya.
Mantan Kades Lembursawah Kecamatan Cicantayan ini berharap mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
"Pemda Kabupaten Sukabumi juga harus memprioritaskan kondisi ini," ungkapnya.
Bersamaan dengan upaya pemerintah desa mencari solusi mencari anggran diluar dari pemerintah.
"Kami sedang memutar pikiran untuk mencari solusi terbaik bilamana Pemda tidak memikirkannya," imbuhnya.
BACA JUGA:Â Besi Patah dan Coran Ambrol, Jembatan Calingcing Kabupaten Sukabumi Nyaris Putus
Â
Sementara itu, Cindi Aulia pelajar smp kelas VIII nampak menggulung celana olahraga yang dipakainya dan membuka sepatu dipinggir sungai supaya tidak basah saat menyeberang sungai.
Hal ini sudah beberapa hari belakang ini dilakuknya. Setelah jembatan tidak dapat dilewati.
"Terpaksa setiap hari buka sepatu supaya bisa melintas sungai bersama teman-teman, kami takut jatuh jika harus nyeberang jembatan. Jika musim hujan tiba dan air sungai meluap saya terpaksa libur sekolah," jelasnya.