SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Resort Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cidahu, Ugur Gursala, mengklarifikasi soal Rina (29 tahun), warga Selabintana, Sukabumi, sebenarnya bernama Herlina, dan tidak ikut pendakian bersama ketiga orang temannya yang mendaki, tapi ada di rumahnya.
Herlina, kata Ugur, mendapatkan informasi tersesatnya ketiga pendaki tersebut dari salah seorang temannya, Suhendri, melalui telepon genggamnya.
BACA JUGA:Â Mendaki, Satu Selamat dan Tiga Orang masih dalam Pencarian Tim TNGHS Cidahu Kabupaten Sukabumi
Kini pihak TNGHS Cidahu, bersama tim gabungan pun menghentikan sementara pencarian ketiga pendaki yang tersesat.
“Informasi hasil pengolahan data berdasarkan pengembangan dari Herlina yang mendapat kabar dari temannya, Suhendri, melalui SMS (Short Message Service) yang naik ke Gunung Salak, bersama kedua rekannya,†terang Ugur, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (22/12/2017).
Diperoleh informasi, terang Ugur, yaitu:
Pada Selasa (19/12/2017), sekitar pukul 06.00 WIB; Rombongan bertiga, laki-laki semua berangkat ke Gunung Salak, naik dari jalur Cimelati. Rencana mau ke puncak Gunung Salak, lalu turunnya mau ke Kawah Ratu, dan ke luar melalui Pasir Reungit, Bogor.
Jalur Pendakian Gung Salak, dan Jalur Kawah Ratu, ditutup sejak 05 Desember 2017, oleh TNGHS karena cuaca yang tidak kondusif.
BACA JUGA:Â Pencarian Korban Hanyut di Sungai Cibeubeur Kabupaten Sukabumi Dihentikan Sementara
Rabu (20/12/2017), sekitar pukul 18.00 WIB; Rombongan terpisah di sekitar Kawah Ratu.
Kamis (21/12/2017), sekitar pukul 03.00 WIB; Si survivor memberi informasi terakhir, ke Herlina, bahwa mereka masih berputar-putar, di sekitar Kawah Ratu, dengan kabut tebal. Kondisinya sudah mulai menggigil, carrier mereka ditinggal, di sekitar Kawah Ratu, dengan kondisi telepon genggam survivor lima persen.
Informasi sampai ke TNGHS, dan Rescue SAR Aqua, Jajang, Rabu (20/12/2017) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, dari pihak lain, pelapor Herlina (Lina), baru datang dan melapor ke pihak TNGHS. Pada Kamis (21/12/2017), sekitar pukul 10.00 WIB.
Tim TNGHS, dan SAR Sukabumi, lalu melakukan kegiatan/pencarian SAR, pada Kamis (21/12/2017) sampai sekitar pukul 17.00 WIB, dengan menyisir area kawah. Namun Tidak menemukan survivor Suhendri, sementara kedua rekannya belum terdata identitasnya.
BACA JUGA:Â Terpeleset di Jembatan, Bocah Sindangpalay Kabupaten Sukabumi Terseret Arus Sungai Cibeubeur
“Sekitar pukul 18.00 WIB, tim pencarian pun lalu mengevaluasi, dan mengumpulkan data-data serta informasi, termasuk menghubungi keluarga survivor Suhendri. Tetapi pihak keluarga kurang merespon,†ujarnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, sambung Ugur, tim TNGHS, dn SAR, terpaksa harus menghentikan sementara kegiatan/pencarian, karena laporan tidak lengkap, keluarga survivor Suhendri tidak merespon/melapor ke pihak yang berwajib, walaupun sudah dihubungi.
“Lina atau Herlina pun tidak mau melaporkan secara resmi ke kepolisian, karena mengaku masih ragu dan menunggu komunikasi dengan keluarga survivor,†terang Ugur.
Hingga kini, tambah Ugur, tidak ada kegiatan/pencarian, karena masih menunggu informasi selanjutnya dari keluarga survivor.