SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Puskesmas Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, mengklaim belum ada masyarakat di wilayah kerjanya yang terinfeksi bakteri Difteri.
“Alhamdulillah, sampai saat ini di Kecamatan Surade, belum ada kasus Difteri. Semoga saja tidak ada,†terang Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Surade, Tresna Setia Permana, kepada sukabumiupdate.com saat dikonfirmasi, Kamis (21/12/2017).
BACA JUGA:Â Lagi, RSUD Sekarwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi Rawat Pasien Terinfeksi Difteri
Sebetulnya, kata Tresna, bila masyarakat menyadari pentingnya Posyandu, dan suntik vaksin sejak Balita, tidak perlu terlalu khawatir, anak-anaknya tertular Difteri.
"Pola hidup sehat juga mempengaruhi. Karena dengan hidup sehat imunitas tubuh kita juga akan terjaga, dan bakteri akan susah berkembang dalam tubuh,†ujar pria kelahiran 57 tahun silam ini.
BACA JUGA:Â Wabah Difteri Jadi Kejadian Luar Biasa, Dinkes Kabupaten Sukabumi Lakukan Ini
Dia menjelaskan, cara terbaik mencegah Difteri adalah dengan vaksin. Di Indonesia, lanjut diirnya, vaksin Difteri biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus), sebanyak lima kali, sejak bayi berusia dua bulan.
“Menurut infoimunisasi, anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia dua bulan, tiga, empat, delapan belas, dan usia empat hingga enam tahun,†jelasnya.
BACA JUGA:Â Waspada! Warga Enam Kecamatan di Sukabumi Terjangkit DifteriÂ
Sedangkan untuk anak usia di atas tahun, sambungnya, diberikan vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap ini, menurutnya, akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis, harus diulang setiap 10 tahun sekali.
Ini juga, tambah Tresna, termasuk untuk orang dewasa. "Jadi, sekali lagi saya mengimbau ibu-ibu yang punya Balita, agar tidak malas membawa anaknya ke Posyandu,†imbaunya.