SUKABUMIUPDATE.com – Seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat, diberikan vaksin difteri. Hal tersebut dilakukan, agar terhindar dari kemungkinan terjangkit Difteri yang mulai bermunculan.
Dokter Penanganan Informasi dan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Dr Wahyu Handriana mengatakan, pemberian vaksin Difteri ini atas kebijakan Direktur Rumah Sakit, Bahrul Anwar untuk melindungi teman-teman petugas di lapangan.
BACA JUGA:Â Korban Terinfeksi Difteri Bertambah, Dua Orang Kini Dirawat di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
"Ya, pemberian suntik vaksin ini untuk melindungi mereka. Sebab, sudah mulai banyaknya kasus Difteri saat ini," ujar Wahyu, kepada awak media di halaman Ruang Humas RSUD R Syamsudin SH, Rabu (20/12/2017).
Wahyu mengaku, penyuntikan vaksin ini sudah berjalan selama tiga hari ini dan tidak hanya karyawannya saja, termasuk dokter, pekerja outsourcing, dan petugas ambulans.
"Semuanya 1.644 orang karyawan, termasuk tenaga outsourcing. Bagi yang riwayat imunisasinya jelas, hanya disuntik satu kali. Namun sebaliknya, jika tidak jelas akan di vaksin selama tiga kali,†terangnya.
BACA JUGA:Â Wabah Difteri Jadi Kejadian Luar Biasa, Dinkes Kabupaten Sukabumi Lakukan Ini
Menurut Wahyu, saat ini pihak rumah sakit agak kesulitan mendapatkan vaksin tersebut, pasalnya saat ini sangat terbatas.
"Vaksinya susah, karena di Dinas Kesehatan juga dipake untuk masyarakat. Jadi kita memesannya ke biofarma langsung. Kemungkinan sampai minggu depan semua karyawan rumah sakit selesai di vaksin," jelasnya.
Sementara Direktur RSUD R Syamsudin SH, Bahrul Anwar membenarkan pemberian vaksin difteri tersebut untuk menghindari.
BACA JUGA:Â Waspada! Warga Enam Kecamatan di Sukabumi Terjangkit DifteriÂ
pekerja rumah sakit yang berisiko. Apalagi setiap saat pasien berdatangan dengan semua riwayat penyakit.
"Pasien yang brobat dengan gejala awal batuk pilek biasa, bisa saja siapa difteri. Oleh karena itu khusunya dokter kami berikan suntik vaksin. Tidak langsung otomatis suntik vaksin menimbulkan kekebalan namun membutuhkan waktu minimal dua minggu. Tapi biar bertahan lama satu bulan disuntik lagi, sampai maksimal enam bulan," pungkasnya.