SUKABUMIUPDATE.com – Ratusan guru se Kecamatan Cicurug, mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional ke-72, dan HUT KORPRI ke-46 tahun 2017, di Alun-alun Mesjid Agung Al-Huriyah Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/11/2017).
Dalam upacara peringatan tersebut pun diserahkan Tropy kejuaraan dari berbagai perlombaan, baik di tingkat kabupaten, maupun tingkat Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA: Ratusan Guru di Kota Sukabumi Meriahkan Pembukaan Porseni
"Di usia yang ke-72 tahun, guru Indonesia sudah cukup matang dalam berorganisasi dan sudah banyak pengabdian yang diberikan. Selain itu, diharapkan mampu meningkatkan semangat anggota untuk berperan maksimal dalam memuliakan guru,†ujar Camat Cicurug, Agung Gunawan yang didaulat sebagai Inspektur Upacara dalam sambutannya pagi tadi.
Selain upacara pengibaran bendera, digelar pula berbagai kegiatan lainnya dalam HUT PGRI ke-72 ini, di antaranya gerak jalan santai yang diikuti seluruh jajaran PGRI, dan anggota KORPRI, Kecamatan Cicurug.
Dalam perlombaan tersebut pun memperebutkan piala bergilir PGRI Cicurug, untuk 11 ranting, dengan jumlah personel sekitar 900 orang guru.
Agung pun mengajak para guru untuk menerapkan azas disiplin, kepada para siswanya, supaya menjadi panutan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, sehingga kiasan guru, “digugu dan titiruâ€Â tetap melekat.
“Sesuai dengan tema hari guru tahun ini (2017), marilah kita, sebagai guru, dalam mendidik siswa-siswi harus menerapkan azas disiplin. Sehingga dapat dicontoh oleh para peserta didik. Guru adalah sebuah panutan, baik di luar maupun di dalam sekolah,†ajaknya.
Guru pun, kata Agung, dipercaya dan diikuti murid-muridnya, apa yang dikatakan guru, pasti akan dipercaya murid, dan apapun yang dilakukan guru pasti diikuti muridnya pula.
“Usia yang cukup matang dan dewasa, dalam sebuah organisasi, banyak pengabdian, aktivitas. Di samping itu, banyak peristiwa dan tantangan yang dihadapi,†sampainya.
BACA JUGA: Melalui Peran Guru, Sekda Kota Sukabumi Ingatkan Hindari Kekerasan pada Anak
Mampu meningkatkan eksistensi PGRI, sambung Agung, dan menjadikan PGRI jadi organisasi profesi dan menjalin kesetiakawanan, mampu menggugah pihak lain untuk berperan maksimal. “Menjadikan PGRI menjadi profesi guru yang kuat,†pungkasnya.