SUKABUMIUPDATE.com - Panti Sosial Aura Welas Asih di jalan Cangehgar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, didatangi Kapolres Sukabumi, AKBP M Syahuddi, Selasa (24/10/2017).
Kedatangan Syahdudi, tiada lain guna memberikan bantuan Sembako, berupa Beras, mie instan, air mineral, dan lainnya, terhadap panti tersebut.
"Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat. Dengan membantu meringankan beban pengelola panti dalam merawat orang dengan gangguan jiwa ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat," ujar Syaduddi, kepada sukabumiupdate.com, di sela-sela kunjungannya di panti tersebut siang itu.
BACA JUGA:Â Sumringah, Warga Loji Terima Bantuan Air Bersih dari Polres Sukabumi
Ia pun mengimbau para Kapolsek, apabila menemukan orang gangguan jiwa di wilayah hukumnya untuk membantu memfasilitasi, dengan membawanya ke panti, selama masih bisa diterima.
"Sifatnya imbauan, tapi secara institusi, apabila ada orang dengan gangguan jiwa di wilayah hukumnya, agar membantu memfasiltasi untuk keselamatan yang bersangkutan (orang gangguan Jiwa), kita arahkan ke sini. Tapi kita tetap harus berkoordinasi dengan pihak panti, kalau memang ada tempatnya, serta fasilitasnya, kita kirim," imbuhnya.
Menurutnya, terlalu beresiko membiarkan orang dengan gangguan jiwa di jalanan, atau di rumahnya, karena bisa menggaggu ketentraman dan ketertiban umum.
"Kegiatan Pak Deni (Panti Sosial Aura Welas Asih) ini kan sebenarnya membantu kita, juga jajaran kepolisan dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban umum," tuturnya.
Sementara Ketua Panti Sosial, Deni Solang mengaku terkejut, juga senang dengan kedatangan Kapolres Sukabumi ke panti.
BACA JUGA:Â Belum Genap Sebulan, Kapolres Sukabumi Gencar Safari Kamtibmas
Dirinya berterima ksih atas kunjungan dan bantuan yang diterimanya. "Saya sangat berterimaksih sekali atas bantuan yang sudah diberikan beliau. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi pejabat yang lain," ucap Deni, dalam kesempatan sama.
Deni mengaku tidak bisa berdiri sendiri, tanpa bantuan dari semua pihak. Menurutnya, orang dengan gangguan jiwa bukan untuk dimusuhi atau di benci.
"Semuanya perlu dukungan. Mereka itu bukan binatang, mereka semua manusia, mungkin kurang beruntung. Kita bukan cari popularitas, tapi memang kita butuh biaya operasional, daripada mereka hidup di jalanan," tandasnya.