Tambang Emas di Ciemas Kabupaten Sukabumi, Ditertibkan

Rabu 27 September 2017, 18:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kegiatan penambangan ilegal di lokasi tambang emas di Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ditertibkan, Rabu (27/9/2017).

Informasi dihimpun, penertiban tersebut dilakukan atas dasar adanya surat permohonan penutupan dan penertiban (PETI) di wilayah Kecamatan Ciemas, dari Kepala Desa Ciwaru, Tamanjaya, dan Kepala Desa Mekarsakti, yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, dan Instansi terkait.

Surat tersebut menuntut, agar segera menertibkan kegiatan penambangan liar yang ada di wilayah Kecamatan Ciemas, dan sekitarnya, terutama yang mengancam ke aliran tiga sungai, yaitu Sungai Cimarinjung, Sungai Cikanteh, dan Sungai Cileuh.

Kemudian menindak tegas setiap pemilik pengolahan (perendaman emas dan pengolahan), dan jika dalam dua minggu tidak ada sikap terhadap surat yang dikirim, warga petani di Desa Ciwaru, Tamanjaya, Mekarsakti, dan Desa Ciemas, akan melakukan sweeping ke wilayah yang jadi basis maraknya tambang, dan pengolahan liar.

BACA JUGA: Pemuda Ciemas Kabupaten Sukabumi, Tuntut Pemda Kaji Ulang Izin Perusahaan Tambang

Penertiban tersebut pun dihadiri Muspika Ciemas, Kasi Gakperda, Petugas Satpol PP, PPNS Pol PP Kabupaten SukabumiSite Manager PT Wilton, Kasi Trantib Kecamatan Ciemas, Babinsa, Babinkamtibas Desa Ciemas, Personel gabungan dari Koramil, dan Polsek Ciemas.

Dalam siaran pers yang diterima sukabumiupdate.com, Camat Ciemas, Lesto Rosadi mengatakan kegiatan tersebut terkait adanya laporan warga, mengenai tambang ilegal.

"Bahwa dasar dari pada kegiatan ini adalah adanya aduan dari warga. Kami belum melihat Ijin apapun terkait dengan kegiatan penambangan di Kampung Cisitu tersebut. Setiap pelaksanaan kegiatan penambangan harus memperhatian legalitasnya, juga tentang dampak lingkungan. Dan juga, harus lapor ke pihak pemerintah Kecamatan Ciemas, jika mendatangkan tenaga asing” kata Lesto, tadi sore.

Sementara Kapolsek Ciemas, AKP Ahmad Nurawan menambahkan penambangan ini menjadi pemicu kemarahan warga di Kecamatan Ciemas. “Kami sudah memetakan potensi konflik sosial di wilayah Ciemas, salah satunya adalah penambangan emas di Kampung Cisitu, Desa Ciemas, ini."Tolong diperhatikan masalah limbah yang diakibatkan dari kegiatan tambang ini. Mudah-mudahan Pak Gunawan, selaku perwakilan dari PT Wilton bisa menjelaskan semua, biar kami, dan warga tahu tentang legalitas aktivitas tambang,” imbuhnya dalam kesempatan sama.

Sedangkan Danramil 2215 Ciemas, Kapten Inf Dudung Sumarna mengingatkan masalah limbah dari aktivitas tambang, jangan sampai merugikan warga. "Tolong, pelaku tambang ini bisa menghargai kami, tiga pilar di Kecamatan Ciemas. Mohon diperhatikan masalah limbah yang diakibatkan dari aktivitas tambang. Kalau ini tidak diindahkan, jangan salahkan kami untuk mengambil tindakan," tandas Dudung masih dalam kesempatan sama.

Adapun tuntutan lainnya, berasal dari Ujang, perwakilan warga sekitar tambang. Ujang mengaku, warga di sini (lokasi sekitar tambang) merasa dirugikan akibat dari penambangan ini. Karena pertambangan ini mengakibatkan sungai yang ada di Desa Ciemas, mengalami pendangkalan, dan ketika musim penghujan terkena dampak banjir.

"warga banyak yang ngobrol dengan saya, terkait dengan aktivitas penambangan. Tolong dikaji ulang masalah tambang ini, karena kami sebagai warga di sini merasa dirugikan akibat dari penambangan ini. Akibatnya, sungai yang ada di Desa Ciemas, mengalami pendangkalan, dan ketika musim penghujan, kami kena dampak banjir dari sungai tersebut," aku Ujang, di lokasi penertiban tambang.

Tuntutan lainnya dari BPD Ciemas, yang mengungkapkan banyaknya keluhan warga mengenai aktivitas penambangan, karena merugikan seperti air di sekitar tambang menjadi keruh, dan di musim kemarau sulit mendapatkankan air bersih.

Dalam penertiban tersebut juga dihadiri perwakilan PT Wilton Wahana Indonesia, Gunawan, sebagai Site Manager. Gunawan mengatakan, sebelum lahan tersebut dikerjakan oleh perusahaan, akan dibangun villa oleh David Candra. Namun lanjutnya, setelah melihat adanya aktivitas penambangan maka PT Wilton mengambil ambil alih penambangan tersebut.

BACA JUGA: Massa dari Tiga Desa di Ciemas Kabupaten Sukabumi Ontrog Lokasi Tambang Emas

"Karena kami melihat lahan tersebut masih masuk lokasi PT Wilton, maka kami ambil alih. kami baru mulai penataan lokasi tambang tersebut. Kami sudah melaporkan kegiatan ini kepada Bidang ESDM Provinsi Jawa Barat, mengenai kaitan lahan bahwa lahan tersebut yang tadinya milik David Chandra, sekarang sudah menjadi milik PT Wilton," sebutnya.

Lokasi tambang di Kampung Cisitu, katanya, adalah lahan yang dikerjakan David Chandra. "Saya sempat menanyakan kepada David Chandra, bahwa sebelum lahan tersebut dikerjakan oleh kami, PT Wilton, lahan tersebut mau dibangun villa oleh David Candra. Setelah beberapa waktu, kami melihat di lahan tersebut adanya aktivitas penambangan maka kami ambil alih," aku dirinya.

Seluruh kegiatan yang ada di sini, kata dirinya, adalah murni kegiatan tambang milik PT Wilton. "Masalah saluran sungai, kami akan bangun benteng, sehingga limbah yang diakibatkan tambang tidak mengalir ke sungai. Saat ini, kegiatan penambangan ini belum produksi dan baru tahap eksplorasi. Selama ini, kami melaksanakan kegiatan ini sudah melakukan komunikasi dengan pihak Desa Ciemas," ungkapnya.

Diketahui juga, bahwa di lokasi penambangan emas di Kampung Cisitu, Desa Ciemas, ini terdapat 12 orang asing dari Negara China. Orang asing tersebut bekerja sejak tiga minggu lalu, dengan peran yang berbeda. Lima orang sebagi operator becko, dan sisanya tujuh orang lagi sebagai teknisi mesin, sedot air, dan mesin sedot tanah. Informasi tersebut didapat dari Nurul Fadilah, selaku juru bahasa. Saat ini, surat kelengkapan dan dokumen, seperti paspor warga Negara China tersebut masih berada di Kantor Imigrasi, dan masih dalam proses. Dalam pertemuan dan kegiatan tersebut, PT Wilton Wahana Indonesia, belum menunjukan legalitas surat izin tambang dan bukti kepemilikan lahan yang digunakan sebagi aktivitas tambang emas tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)