SUKABUMIUPDATE.com - Nahas, rumah sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibobol maling, Selasa (19/9/2017) dini hari.
Informasi dihimpun, kawanan maling yang berjumlah tiga orang ini memasuki rumah milik pasangan suami istri (Pasutri) Muhamad Solihin (46 tahun), dan Nining Dali (42 tahun), di Kampung Pasiripis RT 11/13, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, sekitar pukul 01.30 WIB dengan cara mencongkel pagar pintu teralis bagian belakang.
Setelah ketiga kawanan maling bertopeng ini berada di halaman belakang rumah, mereka pun langsung mendekati salah satu kamar yang ditempati Ayo (42 tahun), penjaga rumah yang saat itu masih terbangun.
BACA JUGA:Â Ditinggal Shalat Jumat, Dinas PMPTSP Kabupaten Sukabumi Disatroni Maling
Dikagetkan dengan kedatangan tiga orang bertopeng yang mencongkel jendela kamarnya, serta dibawah ancaman golok yang ditodongkan kepadanya, Ayo pun pasrah dan tak bisa melawan. Tangan serta kakinya diikat dengan celana pendek milik majikannya.
Saat mengikat dirinya, kata Ayo, kawanan maling tersebut menanyakan jumlah orang yang menguni rumah. "Terus dua orang pergi meninggalkan saya, langsung masuk ke ruang utama rumah. Satunya lagi menjaga saya," ucapnya, kepada sukabumiupdate.com saat ditemui siang tadi.
Ayo pun sempat mendengar suara keras, kemungkinan diduga dari bunyi pintu yang didobrak. Saat itu, dirinya pun sudah bisa melepaskan tali yang mengikatnya dan berusaha lari untuk meminta tolong, namun diketahui salah seorang maling yang tengah menjaganya di pintu ke luar, akhirnya Ayo pun dibawa ke kamar majikannya.
BACA JUGA:Â Dalam Tiga Hari, Konter HP di Cisaat Ini Dua Kali Kemalingan
Ayo sempat melawan, namun kalah jumlah sehingga kekuatan tak berimbang, dan kepalanya terluka akibat terkena golok pelaku. Ketiga maling pun memasuki kamar majikannya.
"Mereka mengancam akan memperkosa, dan membunuh, bila tidak memberikan yang mereka mau. Karena takut, ya dikasih tahu tempat perhiasan, dan tas," aku Nining, pemilik rumah sekaligus majikan Ayo, dalam kesempatan sama.
Kawanan maling pun mengikat serta menutup mulut Nining dengan lakban hitam. Menurutnya, meski sudah ditunjukan tempat menyimpan perhiasan, namun ketiga maling masih terus mengacak-ngacak ruangan lainnya untuk mencari barang berharga.
Beruntung, pada saat kejadian, kedua anak kandungnya, masing-masing Lia (22 tahun), dan Firda (14 tahun), sedang tak berada di rumah, karena tinggal di luar kota, melanjutkan pendidikanya.
BACA JUGA:Â Spedometer Mobil Pramuka Peduli Kabupaten Sukabumi Digondol Maling
Sebelum ketiga kawanan maling tersebut meninggalkannya, kata Nining, mereka membawa recorder CCTV di dalam kamar. "Mungkin sekitar 30 menit di dalam rumah, terus kabur lewat pintu belakang," ucap Nining.
Tapi sebelum pergi, sambungnya, satu orang (Maling) pesan sama anak bungsunya, Rivaldi (7 tahun) yang saat itu terbangun untuk membuka ikatan serta lakban yang mengikat ibunya.
Kini, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) cireunghas, masih menyelidiki peristiwa tersebut. Kapolsek Cireunghas, Iptu Erianto mengaku sedang menunggu anjing pelacak dari Cianjur, guna mencari jejak ketiga maling yang kabur.
BACA JUGA:Â Polisi Amankan Remaja Parungkuda Pencuri Spesialis Rumah Kosong di Pamuruyan Kabupaten Sukabumi
Dalam kejadian ini, perhiasan emas seberat 50 gram, uang tunai Rp5 juta, dan empat handphone milik korban pun melayang. Total kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta. Sedangkan pada saat kejadian, suami Nining, Muhamad Solihin tengah berada di luar kota.