SUKABUMIUPDATE.com -Â Anak usia dibawah lima tahun (Balita), seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua untuk dibimbing dengan penuh kasih sayang.
Namun, hal ini tak didapatkan Amel (5), karena harus mengikuti Lia (Ibunya) tinggal di gubuk (Saung-red) berukuran 2 X 3 yang tidak ada penerangan sama sekali, di tengah perkebunan Artana (PTPN VIII) Kampung Pasirlaja Desa Bojongtipar Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:Â Janda Empat Anak Kuli Cuci Huni Rumah Bilik di Gunungpuyuh Kota Sukabumi
Lia sendiri, kini harus menanggung beban, setelah ditinggalkan suaminya yang hilang begitu saja, tidak ada kabar berita. "Salakina boga deui nu ngora. Pulang ke rumah bapak, tapi ibu tirinya galak, sehingga saya beli rumah ini (gubuk)," ujar Lia yang agak terganggu ingatannya itu kepada sukabumiupdate.com, saat ditanya tentang kehidupan sehari-hari, Sabtu (8/7).
BACA JUGA: Menemani Santap Sahur ‘Mewah‘ Janda Tua Ciracap Kabupaten Sukabumi
Menurut Junaedi (36), pemuda Desa Bojongtipar, mereka sudah beberapa hari berada di lokasi tersebut.
“Saya lihat, dia tinggal di saung itu sudah mau lima hari. Sebelumnya dikira hanya ke kebun seperti warga yang lain, setelah menelusuri informasi, ternyata dia bersama anaknya tinggal di gubuk itu,†tutur Junaedi dalam kesempatan terpisah.
BACA JUGA:Â Rumah Janda Tua Cicangkore Kabupaten Sukabumi Rusak Tertimpa Pohon Rambutan
Informasi dihimpun, orang tua Lia sudah berpisah, sehingga setelah ditinggalkan oleh suaminya, Lia kembali ke rumah ibunya di daerah Sagaranten. Namun, karena kondisi psikologis yang agak terganggu, ibu Lia mengantarkannya ke rumah Pani (Bapaknya-red) di daerah Bojongtipar Kecamatan Jampangtengah.
Lagi-lagi nasib naas harus ditanggung Lia, karena dalam waktu tak sampai dua hari, Lia bersama anaknya disuruh tinggal di gubuk di tengah hutan.