SUKABUMIUPDATE.com - Kesal dengan kondisi angkutan umum, khususnya bis yang sering mogok dan menaikkan tarif semaunya. Pemerintah Kabupaten Sukabumi didesak untuk segera mengambil tindakan tegas, berupa penertiban kendaraan yang tidak laik jalan di wilayah Palabuhanratu.
Firman (30) salah seorang warga Ojolali, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu mengaku, dirinya merupakan salah satu korban bus mogok. "Kondisinya memang sudah pada butut (Rusak-red), ditambah kurang perawatan, sampai-sampai saya pernah mengalami naik bus dan  mogok," kesalnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (29/4).
Menurut Firman, selain dirinya yang pernah mengalami korban bus mogok, temannya pun sudah sering mengalami hal yang sama. Ditambah, ongkos atau tarif yang seringkali berubah semaunya menambah kekesalan para penumpang. "Masa tarif sering berubah seenaknya, malah saya pernah mengalami uang kembalian tarif tidak dikembalikan," bebernya.
BACA JUGA:
Satu Forklift dan Belasan Pelanggar Terjaring Opsgab di Cicurug Kabupaten Sukabumi
Dishub Kabupaten Sukabumi Galakkan Operasi Penegakan Perda
Kepala Dishub Kabupaten Sukabumi: Semua Harus Tertib Aturan
Dirinya menyebut, bukan hanya satu perusahaan armada saja yang seringkali berbuat demikian. Bus yang dianggap memberikan fasilitas bagus dan pelayanan yang baik pun untuk ke Palabuhanratu malah sama-sama bokbrok. "Sudah jelas tarif di pajang di kaca dan ada nomor aduan konsumen ke perusahaan, tapi masih pada berani saja mempermainkan tarif," jelas Firman.
Firman berharap, kondisi transportasi umum yang ada di Palabuhanratu segera diperhatikan oleh pemerintah, baik di kontrol kondisi fisik dan kelayakannya maupun kepastian tarif agar tidak sering berubah-ubah seenaknya. "Kalau kelayakannya sudah teruji, minimal penumpang tenang akan keselamatannya ditambah kepastian tarif yang tidak berubah menambah nyaman. Kalau pemerintah tidak bisa melakukan itu, lebih baik ganti saja pakai DAMRI semua" tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Thendy Hendrayana saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya masih belum bisa memberikan keterangan.