SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi terus mengecek kesiapan infrastruktur penunjang 13 sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan swasta yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2-8 Mei 2017 mendatang.
Pengecekan infrastruktur, meliputi sarana komputer, jaringan internet dan listrik. Khusus bagi SMP yang berada di wilayah Jampang Kulon, pihak sekolah diminta untuk menyiapkan genset mengantisipasi padamnya aliran listrik.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Disdik Kabupaten Sukabumi, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMP tahun 2017 dilaksanakan di 297 sekolah negeri dan swasta dengan jumlah 27.587 calon peserta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.480 peserta mengikuti UNBK yang tersebar di 13 sekolah. Diantaranya, SMPN 1 Parungkuda, SMP Al Kausar, SMP Ar Rahman, SMP Mardi Yuana Cibadak, SMP Plus Lukmanul Hakim, SMP Islam Terpadu Yaspida, SMP Mandiri, SMP Negeri Sukalarang, SMP Islam Terpadu Al Hikmah, SMP Al Ma’sat, SMP Mardi Yuana Cikembar, SMPN 1 Jampang Kulon dan SMP Terpadu Daarul Amal Jampang Kulon.
“Kami sudah cek kesiapannya karena takut ada permasalahan pada waktu pelaksanaan nanti, kita juga sudah mengirimkan surat agar tidak ada pemadaman di wilayah yang menjadi lokasi UNBK,†ujar Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Nandang Suparman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (28/3).
Menurutnya, kesiapan 13 sekolah tersebut menepis rumor yang beredar jika pelaksanaan UNBK di Kabupaten Sukabumi paling sedikit dibandingkan daerah lain di Jawa Barat. Hanya saja, pihaknya masih terus berkoodinasi dengan OPD terkait untuk bisa memperluas jaringan internet agar di tahun 2018 semakin banyak sekolah yang melaksanakan UNBK.
“Seperti yang terjadi di Jampangkulon, pihak sekolah sudah siap namun ternyata jaringan internetnya kurang bagus,†katanya.
BACA JUGA:
Disdik Kabupaten Sukabumi Larang Permainan Skip dan POC
Kuasa Hukum, Siap Adu Bukti Kepemilikan Tanah dengan Disdik Kabupaten Sukabumi
SDN Citamiang Simpenan Digugat, Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Lawan
Nandang yakin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi melalui Disdik akan terus mendorong suksesnya wajib belajar pendidikan dasar (wajardikdas) dan pemenuhan infrastruktur komputer di setiap SMP negeri dan swasta. Hal ini terlihat, terjadinya peningkatan jumlah siswa SMP yang menjadi peserta USBN.
“Ujian nasional tahun sebelumnya hanya diikuti sekitar 24 ribu peserta, sekarang meningkat jumlah dikisaran 27 ribu lebih,†tuturnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan USBN khususnya yang berbasis komputer memiliki keuntungan dibandingkan manual (paper test). Selain hemat dari sisi anggaran, juga praktis dan tidak terlalu banyak membutuhkan personil pengawasan.
“Kalau manual banyak yang kita persiapkan dari mulai panitia di sekolah penyelenggara, pengawas, penghimpunan hasil ujian hingga pengamanan. Tapi kalua UNBK tinggal link dan uploud data,†katanya.
Terkait masih banyaknya SMP Negeri yang belum bisa melaksanakan UNBK, ungkap Nandang, pernah ada bantuan komputer dan sebagaianya, namun seiring perjalanan waktu ada yang dicuri. Terlebih, sekolah yang ingin menggelar UNBK berdasarkan rasio dari jumlah siswa 300 orang peserta ujian minimal harus memiliki 105 unit komputer termasuk cadangan dan server.
“Pilihan lain, bisa saja sekolah tersebut melaksanakan UNBK menggunakan fasilitas sekolah menengah atas (SMA) yang terdekat, asalkan ada kesepahaman dan komitmen yang sama menjaga infrastruktur jangan sampai rusak usai digunakan,†pungkasnya.