SUKABUMIUPDATE.com - Sampah styrofoam bekas bungkus makanan ternyata tak hanya menjadi persoalan kota-kota besar di Indonesia. Tumpukan sampah plastik khususnya styrofoam ditemukan memenuhi permukaan Sungai Cicatih di Kampung Cikoneng, Desa Kerta Mukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Sampah yang mengambang ini memutar di aliran sungai yang membentuk pusaran yang oleh masyarakat setempat dinamai dengan Leuwilieur. Lokasi tumpukan sampah ini jauh dari pemukiman, dan diduga sampah-sampah ini hanyut dari anak sungai Cicatih yang melintasi area perkotaan dan pemukiman.
“Saya juga terkejut saat melihat di Sungai Cicatih yang berada ditengah hutan banyak tumpukan sampah plastik dan styrofoam. Pokoknya seluruh badan sungai di Leuwilier dipenuhi dengan sampah. Sampahnya nggak kemana-mana muter terus, karena memang di sana pusaran air,† jelas anggota Basarnas Pos SAR Sukabumi, Sahat Panjaitan kepada sukabumiupdate.com, Kamis (23/2).
BACA JUGA:
Buang Sampah di Sungai Sudah Menjadi Budaya
Jangan Ditiru, Buang Sampah Seperti di Desa Sukamantri Kabupaten Sukabumi
Tiga Tahun Warga Cisero Sukaraja Kabupaten Sukabumi Buang Sampah Sembarangan
Sahat dan sejumlah rekannya, pada Selasa (22/2) kemarin memang sedang menyusuri Sungai Cicatih menggunakan perahu karet dari Desa Ubrug dalam rangka giat pencarian korban tenggelam. Tim SAR menemukan jasad korban tenggelam di lokasi tumpukan sampah plastik styrofoam tersebut.
“Kita sudah mutar lokasi tersebut beberapa kali, tubuh korban tertutup sampah yang mengambang. Akhirnya ketauan karena kita curiga di salah satu titik banyak biawak berkumpul, pas kita cek benar ada tubuh korban dibawah tumpukan sampah styrofoam,†lanjut Sahat.
Sahat dan rekan-rekan SAR lainnya sempat mengambil sejumlah gambar di lokasi Leuwilieur Sungai Cicatih yang dipenuhi sampah. “Ini salah satu contoh kerusakan lingkungan yang tidak kita sadari, sampah-sampah itu mengotori sungai. Padahal sungai ini masih digunakan untuk kebutuhan air oleh warga di hilir,†tutup Sahat.