SUKABUMIUPDATE.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, Â beserta tokoh ulama gelar rapat internal untuk antisipasi upaya provokasi terkait penistaan AlQuran yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab.
Ketua MUI Kota Sukabumi, Dedi Ismatullah kepada wartawan mengatakan, penistaan AlQuran yang terjadi baru-baru ini, dikhawatirkan untuk mengadu domba dan memecah belah antar umat beragama. "Karena agama paling sensitif untuk memecah belah suatu bangsa," jelas Dedi Ismatullah di ruang rapat MUI kota Sukabumi, Selasa (14/2).
Apalagi, kata dia, penemuan AlQuran ini persis di depan sebuah yayanan milik non-muslim dan lingkungannya didiami mayoritas etnis keturunan.
BACA JUGA:
Dua Bule Datangi Pesantren Al-Fath Kota Sukabumi, Ada Apa?
Cibadak Kabupaten Sukabumi Segera Miliki Masjid Raya
Ketika Polwan Cantik di Kota Sukabumi Mengajar Ngaji
“Kami menduga. Lokasi ditemukan AlQuran yang penuh coretan dan kata-kata tak pantas itu sengaja dibuat sedemikian rupa tepat di depan Yayasan Penabur, dan sekitarnya. Dengan cara itulah pelaku berusaha mengkambing hitamkan seolah-olah pelakunya adalah agama atau golongan tertentu. Jadi kami tahu maksud tujuan untuk membuat Kota Sukabumi kacau," paparnya.
Selain menggelar rapat internal, lanjut Dedi, pihaknya pun akan mengundang semua ormas Islam dan wali gereja serta tokoh agama lain yang berada dikota Sukabumi. “Kami juga akan mengundang Dandim (Komendan Distrik Militer-red) 0607, Kapolresta (Kepala Kepolisian Resor Kota-red), dan Wali Kota Sukabumi. Persoalan pencoretan AlQuran ini perlu diantisipasi,†papar Dedi.
Senada dengan Ketua MUI. Ketua  Front Pembela Islam Kota Sukabumi, KH. Fathuroman mengatakan, apabila pihaknya yang menemukan pelaku penistaan AlQuran ini, akan segera menyerahkan ke pihak berwajib. “Tidak ada toleransi bagi pelaku yang berusaha mengadu domba antar umat beragama di Kota Sukabumi,†tegasnya.