SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan pengamen waria di Kabupaten Sukabumi saat ini semakin banyak dan berani eksis. Mereka mengais rezeki dengan berkeliling mendatangi pemukiman, kantor, pertokoan, hingga angkutan umum, berharap uang receh dari warga yang ingin berbagi rezeki.
Salah satu dari pengamen waria yang baru eksis, adalah mengaku bernama Lulu Susilawati (30). Ia baru dua bulan mengeluti profesi ini bersama sejumlah pengamen waria lainnya yang biasa mangkal di sekitar kawasan pertokoan dan Pasar Cibadak.
Lulu yang bernama asli Deni Suhendar ini mengaku nekat terjun ke jalanan karena tuntutan hidup. Warga Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, harus memutar otak untuk biaya hidup keluarganya.
Ia memiliki dua orang adik yang masih bersekolah dan tentunya membutuhkan biaya. "Saya ingin membantu keluarga. Jangan tanya saya jadi begini ya, saya hanya ingin tetap bisa mencari uang untuk bantu-bantu keluarga," tutur Lulu kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/2/2017).
BACA JUGA:Ngaku Umur 17, Warga Cibadak Kabupaten Sukabumi Pasti Kenal Waria Satu Ini
Lulu setiap harinya selalu berkeliling dari kios-ke kios di Pasar Cibadak. Bermodal perangkat karaoke portable murah yang dibawa rekannya, yang juga sesama waria. "Kami berbagi tugas, dia bawa alat saya yang nyanyi dan berjoget, kalau capek, ya gantian," ujarnya.
Menggoda dengan senyuman dan lirikan mata, adalah senjata Lulu dan rekan-rekannya untuk mendapatkan uang receh dari pedagang dan pengunjung pasar. "Ya kalau lagi ramai bisa dapat Rp150 ribu. Sepi-sepinya 100 ribu," lanjut Lulu.
Itu bukan pendapatan bersih per orang, melainkan pendapatan kelompok. Menurut Lulu, uang tersebut dibagi tiga dengan rekan-rekannya.
Lulu pun terkadang hanya membawa uang Rp 40 ribu per hari ke rumah. "Saya pernah mencoba bekerja yang lain, salon atau kerjaan harian, upahnya kan bulanan sedangkan kebutuhan kita kan harian. Lumayan segitu juga. Masih bisa nabung walau pun dua ribu," pungkasnya.