Revisi Perda Nomor 7/2014 Dinilai Membunuh Pedagang Tradisional di Kabupaten Sukabumi

Kamis 02 Februari 2017, 10:28 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Persatuan Warga Pasar (Perwapas) Kabupaten Sukabumi menolak rencana revisi Peraturan Daerah (perda) Nomor 7 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Salah satu alasan penolakan karena pedagang tradisional dikhawatirkan tersingkir karena persaingan tidak sehat.

Ketua Perwapas Palabuhanratu, Syafnir kepada wartawan Kamis (2/2) memaparkan keberataan revisi  itu khususnya pada  pasal 12 poin A, B, dan C. “Di mana sebelumnya jarak antara pasar tradisonal dan toko modern berjarak 1.500 meter. Dan dalam rancangan revisi hendak diubah menjadi 500 meter. Ini yang jadi keberatan kami,” tegas dia.

Menurut Syafnir, jika merujuk pada aturan perda sebelumnya, kondisi di lapangan masih tergolong tidak tertib. Apalagi sambung Syafnir, jika perda revisi sudah ditetapkan pemerintah, maka ekspansi toko modern tidak akan terbendung.

Apabila Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi bersikeras untuk menetapkan pembahasan revisi hasil anggota rumusan DPRD Kabupaten Sukabumi, sama saja dengan membunuh usaha kecil. “Terus terang Perwapas belum siap bersaing dengan pengusaha ritel,” sambung dia.

BACA JUGA:

Revitalisasi Empat Pasar di Kabupaten Sukabumi di Atas 40 Persen

Pasar Semi Modern Palabuhanratu Terkesan Kumuh

Warga Desa Jayabakti Kabupaten Sukabumi Dambakan Pasar Permanen

Untuk itu, Syafnir meminta kepada pemangku kebijakan baik DPRD maupun Pemda Kabupaten Sukabumi agar tetap berpihak dan memperhatikan nasib warga pasar dalam menetapkan revisi pasar tradisonal dan toko modern, terutama menyangkut jarak tempuh antara keduanya.

"Kami minta pemerintah bisa mempertimbangkan revisi, karena aturan sebelumnya sudah dinilai baik untuk kepentingan warga pasar," terangnya.

Ia pun menambahkan, warga pasar yang lain sudah melakukan upaya mediasi dengan ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, dengan harapan penetapan revisi digagalkan. "Kami percaya, tidak semua anggota dewan tidak mendengarkan suara rakyat. Termasuk ketua DPRD bisa mendengarkan aspirasi kami yang hari merasa akan dirugikan dengan adanya revisi perda," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer