SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur ikut hadir dalam rapat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, terkait rencana aksi bela ulama. Rapat yang digelar Selasa (17/1) di Islamic Center Kota Sukabumi membahas isu utama kriminalisasi ulama sebagai buntut dari bentrok LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan ormas Front Pembela Islam (FPI) di Mapolda Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Rapat yang diselenggarakan MUI dihadiri oleh sejumlah pimpinan ormas islam, organisasi kepemudaan, mahasiswa, pondok pesantren serta majlis ta’lim di Sukabumi, tak hanya dari kota tapi juga kabupaten.
“Kami berharap seluruh elemen mampu menjaga kondusifitas dan jangan mudah terpengaruh informasi dari media sosial sebelum melakukan tabayyun (klarifikasi-red),†ungkap Achmad Fahmi dalam sambutanya.
BACA JUGA:
MUI Rapatkan Isu Kriminalisasi Ulama, Markas GMBI Sukabumi Dijaga Ketat
MUI: Jangan Sampai Terorisme Subur di Sukabumi
Fahmi meminta agar seluruh pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan. “Mudah-mudahan kebersamaan tetap terjaga, kalaupun ada isu isu atau gerakan yang bisa membuat carut marut Kota Sukabumi, mari kita tenangkan bersama dan duduk bersama,†tuturnya.
Di sisi lain, Ustadz Muhammad Sofyan Tsaori, tokoh Paguyuban Masyarakat Cibatu Anti Anarkis (Pamacan) Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, mendukung sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi perihal menjaga Sukabumi tetap damai dan kondusif.
“Tentu ini bernilai positif guna menjaga kondisi sekarang yang terbilang menegangkan akibat chaos antara LSM GMBI dan ormas Islam FPI. Mudah-mudahan dengan acara ini dapat mereda dan tidak terjadi seperti halnya kota-kota lain,†tukasnya.
