SUKABUMIUPDATE.com - Libur Natal dan Tahun baru (Nataru) semakin dekat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi pun bersiap. Mengingat ada banyak objek wisata di Kabupaten Sukabumi yang selalu menjadi tujuan berlibur. Lalu apa harus ketika berlibur ke tempat wisata di Kabupaten Sukabumi menunjukan hasil rapid test antigen?
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Zainul menyatakan, bagi masyarakat yang berwisata ke Kabupaten Sukabumi menggunakan kendaraan mobil dan motor tak perlu rapid test antigen.
BACA JUGA: Jelang Liburan Nataru, Jawa Barat Wajibkan Wisatawan Bawa Hasil Tes Covid-19
Menurut Sekda, rapid test antigen dilakukan karena wisatawan tersebut menempuh perjalan dengan kereta hingga pesawat.
"Untuk rapid test buat wisatawan tidak sampai sejauh itu sepanjang masih [menggunakan] kendaraan pribadi. Kenapa orang lain menggunakan [rapid test antigen] karena kebanyakan mereka menggunakan pesawat dan kereta api itu diwajibkan. Tapi untuk kita yang menggunakan kendaraan pribadi tidak diwajibkan," kata Zainul usai menghadiri acara talkshow usulan Pembentukan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Kabupaten Sukabumi Utara, Rabu (23/12/2020).
BACA JUGA: Bupati Sukabumi Keluarkan Edaran Larangan Pesta Pergantian Tahun, Ini Alasannya!
"Kalau mereka mau [melakukan rapid test antigen] syukur saja. Dan pada umumnya, wisatawan [ke] Sukabumi menggunakan pribadi," imbuhnya.
Zainul menyatakan pemilik restoran, cafe dan hotel tetap bisa menjalankan usahanya saat malam tahun baru. Namun tidak melakukan perayaan dan live musik karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan. Usaha tetap berjalan dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
"Yang jelas di lapangan tim akan terus mengawasi tentang bagaimana kerumunan supaya tidak terjadi. [Pengawasan untuk memastikan] jaga jarak, memakai masker. Dan tentunya kita bekerja sama dengan unsur TNI-POLRI," tegas Zainul.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.