SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan melakukan inventarisasi dengan pengecekkan kembali terkait sarana protokol kesehatan di setiap pondok pesantren. Hal ini menyusul ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pondok Pesantren Unggul Al-Bayan Cibadak Sukabumi.
"Baik pesantren salafiyah maupun khalafiyah, itu penting. Karena ini ikon dari Kabupaten Sukabumi sebagai daerah santri. Tentu ikon itu kita harus jaga jangan sampai terjadi lagi penularan-penularan dari Covid-19 ini," kata PJS Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad usai menghadiri Rapat Koordinasi Covid-19 di Pendopo Sukabumi, Selasa (10/11/2020).
BACA JUGA: Bertambah, 2 Guru dan 284 Santri di Cibadak Sukabumi Terpapar Corona, Ada yang Dijemput
Gani menuturkan, pihaknya akan memberikan peringatan kepada pesantren yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan. "Sampai bila perlu kita lakukan penutupan untuk proses belajar mengajarnya," ungkap Gani.
"Karena kita menjaga amanah orang tua dari para santri yang dititipkan di para pesantren. Agar ilmunya dapat dan badannya juga sehat," tambahnya.
Lanjut Gani, pihak pemerintah akan melakukan kunjungan secara tertutup untuk bisa mendapatkan fakta-fakta kontkret di lapangan.
"Karena ini tidak boleh ada tawar menawar, tidak boleh kita bermain-main dengan hal-hal ini. Karena ini menyangkut dengan nyawa manusia," pungkas Gani.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.