SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 39 papan petunjuk titik jalur evakuasi tsunami dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di sepanjang pesisir Pantai Palabuhanratu.
Pembina Desa Tangguh Bencana (Destana), Kuswan Hermawan mengatakan, sejumlah papan petunjuk jalur evakuasi tersebut sudah lama dibangun. Menurutnya, papan penunjuk disiapkan di titik yang dianggap aman sebagai lokasi berkumpul atau evakuasi.
"Seluruh petunjuk itu terpasang di sepanjang jalur pesisir pantai di kawasan Teluk Palabuhanratu. Itu protapnya dari BNPB dilaksanakan oleh BPBD dan Destana," kata Kuswan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (29/9/2020).
Kuswan menuturkan, sejumlah papan petunjuk evakuasi tsunami tersebut telah dipasang di Desa Sangrawayang sebanyak 3 titik, Desa Jayanti tepatnya di Kampung Cipatuguran 2 titik, Kelurahan Palabuhanratu 7 titik, Desa Citepus 8 titik, Desa Cikakak 4 titik, Desa Karang Papak 4 titik, Desa Cisolok 4 titik, Desa Cikahuripan 4 titik, dan Desa Pasirbaru 3 titik.
"Itu yang ada dalam catatan, dan di bulan Oktober ini mau ada pemasangan jalur evakuasi dari Kementerian PUPR," jelas Kuswan.
BACA JUGA: Pantau Laut, Tugas Tambahan Balawisata Sukabumi Ditengah Potensi Tsunami Selatan Jawa
Dengan adanya sejumlah jalur evakuasi yang telah dibangun tersebut, Kuswan berharap masyarakat dapat ikut membantu dan merawatnya. Sebab, papan petunjuk itu dipasang bukan hanya sekedar sebagai papan petunjuk biasa.
"Papan petunjuk itu disiapkan di tempat atau titik-titik yang dianggap aman sebagai lokasi kumpul atau evakuasi, semuanya terpasang sepanjang jalur pesisir pantai di kawasan Teluk Palabuhanratu, mulai dari Kecamatan Simpenan hingga Kecamatan Cisolok," tutur Kuswan.
"Alhamdulillah itu yang masih terpasang dalam kondisi baik, karena secara berkala kita pantau dan masyarkat diimbau agar menjaga barang tersebut, karena itu sangat membantu sebagai penunjuk arah evakuasi, baik untuk warga sekitar ataupun untuk pendatang wisatawan," ucapnya menambahkan.
Kuswan menegaskan, pemasangan rambu tersebut telah memalui penghitungan yang matang sebagai jalur untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami apabila nanti terjadi.
"Untuk itu sekali lagi kami imbau mari kita jaga keberadaannya, itu properti yang sangat membantu kita," pungkasnya.