SUKABUMIUPDATE.com - Muara Kesikurug di Kampung Muara Indah RT 32/04 Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, kini menjadi salah satu tujuan wisata baru di pesisir selatan Sukabumi.
Destinasi wisata tersebut sudah ditata sedemikian rupa. Namun dibalik keindahannya itu, Muara Kesikurug masih menyisakan persoalan pungutan yang tak bertuan.
Data yang dihimpun sukabumiupdate.com, penataan dan pembangunan fasilitas di kawasan tersebut menggunakan dana Partisipasi Peningkatan Pembangunan Kecamatan (P3K) senilai kurang lebih Rp 600 juta tahun anggaran 2019.
BACA JUGA: Datang ke Muara Indah Cikaso Tegalbuleud Sukabumi, Wisatawan Diminta Pulang
Anggaran tersebut menghasilkan pembangunan gazebo, jogging track, jalan cor beton, tembok benteng, taman atau tempat duduk, dan spot selfie berupa bangunan tembok serta jembatan gantung penghubung ke Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud.
"Kalau masuk ke kawasan wisata Muara Kesikurug belum ada tarif, tapi kalau naik spot selfie itu bayar Rp 3.000. Alasannya untuk kebersihan, tapi di sekitar masih terlihat sampah berceceran," kata salah satu wisatawan yang meminta namanya tidak disebutkan, saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Kamis (20/8/2020).
"Bagi kami bukan masalah uangnya, tapi harus jelas peruntukannya. Kalau bisa ada payung hukumnya, biar nanti tidak dibilang pungli. Saya tanyakan juga sama penjaga yang mungut uangnya, ada tiket dan saya tanya suruh siapa memungut, dia tidak menjawab, hanya alasan kebersihan," katanya lagi.
BACA JUGA: Penggembala Sapi di Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Mengambang di Bekas Galian
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Buniasih, Badrudin membenarkan Muara Kesikurug dibangun menggunakan anggaran dari P3K senilai Rp 600 jutaan. "Itu yang punya program adalah kecamatan. Setelah selesai dibangun, kami hanya penerima manfaat," tegas Badrudin.
Lanjut Badrudin, adapun mengenai temuan di lapangan soal pungutan uang, ia meminta pihak desa jangan dibawa-bawa.
"Karena pihak desa sampai detik ini belum mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) masalah pungutan atau tarif masuk wilayah wisata Kesikurug. Jadi sekali lagi kami belum memungut dengan alasan apapun, karena belum menerapkan Perdes," pungkanya.