New Normal? Komisi I DPRD Sarankan Pemkab Sukabumi Evaluasi Ini Dulu

Rabu 27 Mei 2020, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad angkat bicara soal rangkaian penanganan dan penanggulangan Covid-19 yang sudah dilakukan Pemkab Sukabumi, hingga rencana penerapan New Normal di Kabupaten Sukabumi.

Politisi PKB itu menilai, upaya untuk menurunkan angka Covid-19 di Kabupaten Sukabumi saat ini harus dievaluasi. Bukan dalam artian skema yang sudah dilakukan sampai saat ini oleh Pemkab tidak baik, namun perlu dievaluasi dan disempurnakan. 

"Kenapa demikian? Karena dengan skema yang ada, yang terpapar justru angkanya naik. Berarti ini perlu perbaikan skema dari yang sudah dijalankan saat ini," jelas Anwar kepada sukabumiupdate.com, Rabu (27/5/2020).

BACA JUGA: Kapan Kabupaten Sukabumi Terapkan New Normal? Bupati Beberkan Syaratnya!

Ia menilai harus ada identifikasi secara teliti pola penyebaran, sebab-sebabnya dari mana, dan apa penyebabnya. Jangan sampai angka yang terpapar naik namun pola dan skema penanganan dari Pemkab masih begitu-begitu saja.

"Kalau memang naiknya yang terpapar ini misalnya karena gara-gara lalu lintas orang dari zona merah, berarti yang harus disuport adalah anggaran untuk aparat pengamanan. Berikan mereka reward, PSBB dijalankan sementara orang yang jaga di perbatasan diabaikan, ini keliru menurut pandangan kami. Walaupun hari ini sudah agak terlambat sebenarnya," kata Anwar.

"Kalau boleh saya analogikan secara sederhana begini, lakukan diagnosa secara teliti. Kalau sudah terdeteksi sakit batuk, ya harus dikasih obat batuk, jangan dikasih obat diare," ujarnya.

"Sekarang Kabupaten Sukabumi angka penyebaran yang tertular terus naik, berarti pola yang dilakukan saat ini belum tepat, ya harus diganti, jadi harus ganti obat. Jangan nunggu komplikasi gara-gara salah obat. Itulah pentingnya kreasi dan inovasi. Jangan juga meniru daerah tetangga karena belum tentu sama, kecuali kalau hasil diagnosanya sama kita tiru," sindirnya.

BACA JUGA: Yudha Sukmagara Bicara Kesiapan Era New Normal di Kabupaten Sukabumi

Ia berharap Pemkab Sukabumi bersama-sama dengan semua pemangku kebijakan untuk mencarikan solusi terbaik, berdasarkan identifikasi dan kajian yang mendalam di lapangan, serta dicari akar masalahnya. 

"Orang-orang yang hari ini sudah terpapar itu sumber-sumber penularannya dari mana, kalau sudah diketahui nanti akan diketemukan solusinya. Kalau memang benar itu dari lalu lintas orang yang berasal dari zona merah, salah satu solusinya misalnya penguatan penjagaan di daerah daerah tertentu, yang harus disuport berarti aparat keamanan, sembari terus mendisiplinkan masyarakat," imbuh Anwar.

"Hari ini Pemkab di tuntut berkreasi dan berinovasi. Pemkab memiliki 38 ODP (Organisasi Perangkat Daerah) masa tidak bisa diatur semua sama pimpinannya? Kalau sulit diperintah dan tidak menjalan instruksi pimpinannya, berarti keliru melantik dan memilih orang. Namun dalam dunia pertempuran ada peribahasa tidak ada prajurit yang salah, yang keliru tetap adalah komandannya," jelasnya.

BACA JUGA: Sukabumi Belum Zona Merah Covid-19, DPRD: Jangan Anggap Enteng!

"Dalam konteks rencana penerapan New Normal, sudahkah pemerintah daerah melakukan kajian komprehensif soal new normal? Kondisi ini harus segera diantisipasi, ditangani dan dicarikan solusi oleh pemerintah daerah," tegasnya.

"Kami berharap juga agar pemerintah daerah memberikan perhatian yang serius terhadap pesantren supaya tidak mengalami kegamangan. Jika dibiarkan tanpa ada intervensi dan bantuan konkret dari pemerintah, pesantren dengan potensi sedemikian luar biasanya bagi perkembangan bangsa, bisa menjadi problem besar,” katanya.

"Atas dasar itu, kesiapan pesantren menjalankan kernormalan baru atau New Normal harus betul-betul menjadi perhatian pemerintah. Karena sebagian besar kondisi sarana dan prasarana pesantren belum memenuhi standar kesehatan, terlebih protokol Covid-19," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak