DPRD Soroti Kinerja Tingkat Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Soal Covid-19

Senin 30 Maret 2020, 02:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Anjak Priatama Sukma, menyoroti sistem komunikasi dan koordinasi aparat tingkat kecamatan dalam menangani kasus covid-19 atau virus corona di Kabupaten Sukabumi. 

BACA JUGA: Sukabumi Belum Zona Merah Covid-19, DPRD: Jangan Anggap Enteng!

Anjak menilai, salah satu faktor mengapa Kecamatan Surade memiliki data Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang tinggi ketimbang kecamatan lainnya, karena di Kecamatan Surade terjadi sinergi antara puskesmas, relawan, dan pengelola moda transportasi umum dalam mengecek, mendata, dan mengedukasi para pemudik yang pulang ke Kecamatan Surade.

"Nah, jadi tinggi itu karena memang upaya atau effort pendataannya relatif lebih baik di banding kecamatan lain. Berdasarkan fenomena itu, upaya tersebut ternyata tidak sama antara satu kecamatan dengan kecamatan lain. Jadi, sangat mungkin di kecamatan lain yang sinerginya kurang bagus itu bukan tidak ada ODP atau lebih kecil, tapi bisa sangat mungkin tidak terdata dengan baik sebaik yang dilakukan oleh teman-teman puskesmas, kecamatan, relawan dan pengelola transportasi di Surade,"  jelas Anjak kepada sukabumiupdate.com, Senin (30/3/2020). 

"Selain itu, karena SOP-nya tidak sama, langkahnya tidak sama, tentu ini jadi pertanyaan kita, apakah di kecamatan lain datanya seperti apa, didapatnya seperti apa, apakah menunggu laporan dari RT, RW, Desa atau seperti apa."

Ia mengaku khawatir dengan situasi tersebut. Pasalnya, diduga tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sama di tiap kecamatan dalam melakukan antisipasi pemudik dari Jakarta dan sekitarnya. Hal itu, sambung Anjak, apakah disebabkan karena koordiansi dari pemerintah daerah-nya yang kurang dengan kondisi di setiap kecamatan yang berbeda.

BACA JUGA: Anggaran Darurat Covid-19 di Sukabumi, Yudha: Tak Perlu Persetujuan DPRD

"Selain itu, berdasarkan laporan dari rekan-rekan relawan terutama di daerah selatan, APD di puskesmas itu sangat minim, jadi ketika mereka melakukan pendataan, sosialisasi dan pemantauan, mereka sangat terbatas APD-nya. APD standarlah, misalnya masker, itu sangat terbatas sehingga jangankan untuk warga pemudik yang sakit, untuk mereka saja yang melakukan sosialisasi tidak ada. Ini cukup mengkhawatirkan dan harus segera direspon oleh pemerintah daerah," terang Anjak.

Masih kata Anjak, kesiapan APD di RS Jampang Kulon juga terbilang sangat kurang. Meskipun RS Jampang Kulon bukan menjadi rumah sakit rujukan penanganan covid-19 dan dikelola oleh provinsi, lanjut Anjak, Pemerintah Kabupaten Sukabumi tetap harus berkoordinasi dengan RS Jampang Kulon dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait kesiapan RS Jampang Kulon dalam menangani kasus virus corona. "Karena rumah sakit terdekat dari daerah selatan itu adalah RS Jampang Kulon," imbuhnya.

Berkaitan dengan dua fenomena di atas, Anjak menyarankan agar pemerintah daerah segera memerintahkan para aparatur di level kecamatan untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang ada di level kecamatan, seperti puskesmas, KCD Pendidikan, MUI Kecamatan, relawan, untuk mengantisipasi para pemudik.

"Jadi perintahkan segera melakukan itu dengan SOP yang sama dan langkah-langkah yang sama termasuk dengan aparat dan kepolisian serta koramil. Kedua, backup mereka dengan APD standar masker, hand sanitizer, brosur dan lain sebagainya. Terakhir, siapkan alur komunikasi jika kemudian ada gejala yang dialami oleh para pemudik di Kabupaten Sukabumi dan atau keluarganya atau lingkungannya," tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)