SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Gender Analisys Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS), di Hotel Santika Sukabumi, Selasa (25/02/2020).
BACA JUGA: Pesan Penting Iyos Wujudkan Sukabumi jadi Kabupaten Layak Anak
Bimtek yang diselenggarakan selama dua hari, 25-26 Februari 2020 itu, dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Soamtri dan diikuti sebanyak 50 peserta Focal Point Pengarustamaan Gender dari Perangkat Daerah se Kabupaten Sukabumi.
Kepada DP3A Kabupaten Sukabumi Aisyah mengatakan, tujuan dari kegiatan itu untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi terhadap perencanaan, serta penganggaran program kegiatan yang reponsif gender melalui metode GAP dan GBS.
Foto bersama peserta Bimtek Gender Analisys Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS), di Hotel Santika Sukabumi, Selasa (25/02/2020). // FOTO: ISTIMEWA.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para focal point perangkat daerah, terhadap penyusunan GAP dan GBS untuk dijadikan acuan dalam proses perencanaan dan penganggaran program kegiatan yang responsif gender di Kabupaten Sukabumi," ungkapnya.
Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri menyampaikan, kesenjangan gender masih menjadi isu yang banyak diperbincangkan masyarakat dunia. Hal ini disebut-sebut sebagai salah satu penghambat kemajuan suatu negara atau wilayah.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Sukabumi Persiapkan Kunjungan Tim Penilai P2WKSS Provinsi Jabar
"Untuk itu, kita harus terus berupaya mewujudkan kebijakan perencanaan dan penganggaran responsif gender, sehingga pembangunan yang kita laksanakan dapat dirasakan dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sukabumi," katanya.
Ia menilai, isu gender tidak membahas persoalan tentang perbedaan jenis kelamin dan masalah orientasi seksual. Tetapi juga tentang perbedaan perbedaan peran status, tanggung jawab dan fungsi perilaku laki laki dan perempuan yang merupakan konstruksi sosial.
"Bukan didasarkan pada perbedaan biologisnya, oleh karena itu jangan salah kaprah dalam memahami tentang kesetaraan gender," jelasnya.
Iyos berharap, bimbingan teknis ini mampu menjadi salah satu solusi untuk meminimalisasi kesenjangan gender di dalam masyarakat, sehingga Kabupaten Sukabumi dapat mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di berbagai sektor pembangunan. "Hal ini demi tercapainya Kabupaten Sukabumi yang lebih baik, mandiri dan religius," tandasnya.