Sekda Kabupaten Sukabumi: Peta Tematik Solusi Tumpang Tindih Penggunaan Lahan

Minggu 25 Agustus 2019, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri menghadiri rapat pembahasan tindak lanjut validasi rancangan peta indikatif tumpang tindih Informasi Geospasial Tematik (IGT) sinkronisasi Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP) di Dinas Pertanahan Tata Ruang (DPTR), Jumat (23/8/2019).

Kepala Dinas Pertanahan Tata Ruang Kabupaten Sukabumi, Tety T Wopri Saptiati menjelaskan pembahasan kebijakan satu peta ini, bertujuan untuk membentuk tim kerja dalam rangka mensinkronkan peta kebijakan antara Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

PKSP merupakan upaya perwujudan peta tematik, yang berfungsi sebagai acuan perbaikan data IGT masing-masing sektor dan acuan perencanaan pemanfaatan ruang skala luas yang terintegrasi dalam dokumen rencana tata ruang.

BACA JUGA: Kemen PUPR Dukung Pengembangan Geopark Ciletuh, Sekda: Tol Cibadak Palabuhanratu

"PKSP dimandatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 dan merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi VIII sekaligus upaya perwujudan peta tematik, yang diyakini dapat menjadi solusi untuk menjawab berbagai tantangan dan hambatan selama proses pembangunan yang seringkali bermuara pada konflik tumpang tindih penggunaan lahan," paparnya.

Ditempat yang sama, Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri menyatakan, bahwa rakor tersebut untuk menyamakan persepsi terkait hasil rapat IGT, di Jakarta agar menjadi pencermatan dalam menyikapi permasalahan serta bisa mengimplentasikannya 

"Ada 23 data yang harus disinkronkan di perangkat daerah, kedepan juga harus mengsinkronkan penataan ruang antara provinsi dan daerah,  tetapi yang paling penting harus diperbaiki supaya timpang tindih ini bisa diselesaikan dan saling menguntungkan” jelasnya.

BACA JUGA: Sekda Kabupaten Sukabumi Evaluasi Kesiapan Program P2WKSS

Lebih lanjut, Iyos juga menegaskan bahwa untuk mencapai satu peta yang dapat dijadikan sebagai acuan bersama, kegiatan PKSP dibagi menjadi 3 kegiatan utama yang dilakukan secara berurutan yaitu kompilasi, integrasi dan sinkronisasi.

"Kompilasi terdiri dari kegiatan mengumpulkan Informasi Geospasial Tematik (IGT), yang dimiliki oleh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, integrasi adalah kegiatan koreksi dan verifikasi IGT, di atas peta dasar Informasi Geospasial Dasar (IGD), sementara itu Sinkronisasi merupakan kegiatan penyelarasan antar IGT yang telah selesai diintegrasi, termasuk di dalamnya penyelesaian permasalahan tumpang tindih antar IGT," paparnya.

Diakhir arahannya, Iyos menekankan kembali bahwa pengerjaan kegiatan integrasi, dan Kompilasi PKSP dilaksanakan dengan pendekatan kewilayahan pengerjaan kegiatan kompilasi dan integrasi serta pengerjaan sinkronisasi bergantung pada kesiapan IGT yang telah selesai diintegrasi.

Rapat pembahasan tindak lanjut validasi rancangan peta indikatif tumpang tindih Informasi Geospasial Tematik (IGT) sinkronisasi Percepatan Kebijakan Satu Peta (PKSP) tersebut diikuti unsur Perangkat Daerah lingkup Kabupaten Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer