SUKABUMIUPDATE.com - Korupsi adalah tindakan seseorang atau aparat negara atau korporasi yang menyalahgunakan kewenangannya demi keuntungan pribadi dengan cara memperkaya diri, suap-menyuap, penggelapan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan, atau gratifikasi yang mengakibatkan kerugian negara.
Korupsi ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya faktor internal, yaitu sifat yang berasal dari diri sendiri. Sifat itu berawal dari kebiasaan tidak jujur, demi keuntungan pribadinya rela berbohong kepada diri sendiri maupun orang lain, bahkan kepada negara dan bangsa.
Berbagai kasus korupsi terjadi di Indonesia. Begitu masif dan sistemiknya kasus korupsi, bisa jadi sudah dianggap biasa bahkan mungkin tidak merasa berdosa, hingga menjadi konsumsi berita sehari-hari dalam media pemberitaan nasional.
BACA JUGA: Bupati Ingin Pelayanan Kesehatan di Sukabumi Semakin Berkualitas
Melihat fenomena dan kasus yang terjadi, Drs. Azis Min Alamsyah M.Si salah satu mantan Sekertaris Daerah Kabupaten Sukabumi, merasa prihatin atas kondisi yang terjadi.
Azis yang saat ini menjadi Widyaiswara Utama, mengajak rekan-rekannya untuk memberi alternatif literasi tentang korupsi dengan kemasan sederhana dan mudah dicerna, sehingga lahirlah buku dengan judul Apersepsi, Modus, dan Kasus Korupsi.
"Buku ini cocok dijadikan alternatif edukasi bagi masyarakat dengan cara mengenal bentuk, modus operandi, dan kasus yang sering terjadi. Buku ini pun dapat dijadikan referensi yang mengingatkan pembaca untuk tidak melakukan korupsi," ungkap Azis didampingi salah satu rekan seprofesinya sebagai Widyaiswara, Sudrajat, saat menemui Bupati Sukabumi, Marwan Hamami di Pendopo Sukabumi, Jumat (2/8/2019).
BACA JUGA: Bupati Sukabumi Ingatkan Calon Jemaah Haji Mentaati Aturan
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas upaya nyata yang di lakukan Azis Min Alamsyah beserta timnya.
"Buku ini bisa memberi gambaran tentang kondisi korupsi yang terjadi. Dengan terbitnya buku ini memberi referensi penyelesaian terhadap persoalan yang terjadi di tingkat birokrasi saat ini. Paling tidak bisa memberi edukasi bagi masyarakat, birokrat, bahkan setingkat kepala desa sekalipun untuk tidak melakukan tindakan korupsi," katanya.
Marwan meminta buku tersebut dapat menjadi salah satu bacaan pegawai di Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
"Terutama para kepala desa yang nanti menduduki jabatan baru setelah melewati tahap pemilihan, dan buku ini bisa jadi referensi," tambah Bupati.
BACA JUGA: Bupati Sukabumi: Kampung KB Implementasikan Nawacita
Terkait pembentukan prilaku pegawai sebagai lahan kegiatan pendidikan dan pelatihan oleh Widyaiswara, Marwan meminta agar menguatkan nilai-nilai kebangsaan ditanamkan lebih kuat dalam pendidikan dan pelatihan, baik pada diklatpim IV maupun diklatpim III.
"Dalam diklat kepemimpinan harus digembleng sikap dan prilaku aparatur, sehingga para pegawai betul-betul memiliki integritas tinggi yang pada akhirnya pelayanan yang diberikan para pegawai dapat memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
"Semoga kehadiran buku sederhana tentang apersepsi, modus, dan kasus korupsi ini bisa menambah lagi khazanah literasi yang praktis bagi pembaca yang ingin menambah wawasan informasi anti korupsi," pungkasnya.