SUKABUMIUPDATE.com - Tim Siaga Bencana Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus bergerak cepat untuk melakukan penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini, jumlah tim Kementerian ESDM Siaga Bencana di Palu dan Donggala yang menyatakan siap bergabung terdiri dari 34 Emergency Response Team (ERT) Perusahaan, dengan total anggota ERT sebanyak 214 orang yang terdiri dari Rescue 156 orang, Paramedis 32 orang, Dokter 13 orang dan CSR 13 orang.
Staf Ahli Menteri ESDM (SAM) Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang yang juga bertindak Ketua Tim Cepat Tanggap ESDM Satry Nugraha yang saat ini berada di lokasi bencana terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah dilakukan.
Hingga Senin (1/10/2018), berdasarkan hasil evaluasi bersama SATGAS Gabungan di KOREM Palu, Kementerian ESDM memaparkan bahwa kekuatan Kementerian ESDM terdiri dari 36 Personil Rescuers, 5 personil Paramedis dan 1 dokter. Selain itu, 1 Unit PC 200 dan 1 unit Dozer 85R yang datang malam ini akan diarahkan ke TNI sebagai penanggung jawab alat berat.
Tim Rescue PT Vale juga saat ini menuju ke hotel Roa-Roa dengan membawa serta life detector. Sementara tim medis dan dokter dari PT Vale dan PT MSM juga diperbantukan di Rumah Sakit Undata, Palu.
Di samping kedua tim di atas, Tim Berau Coal, PT MSM dan PT Vale juga beroperasi di lokasi jalan ongka malino No 5, tepatnya Gedung Yayasan Banua Alquran, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu timur. Di Lokasi ini masih terdapat 3 orang yang masih terjebak di reruntuhan. Saat ini tim terus melakukan pencarian korban dengan membuat akses vertikal.
Selain bantuan di atas, Tim ESDM Siaga Bencana memberikan bantuan logistic berupa 200 paket bahan makanan (beras, mie, kornet), 50 paket kebutuham bayi (bubur, makanan, diapers), 10 buah kantong mayat dan 30 buah chemical suit.
Tim juga melaporkan bahwa telah terjadi gempa susulan dengan kekuatan 5 SR pada pukul 01.25 WIB dini hari. Sementara pada pukul 02.00 WIB dini hari tadi, masyarakat Kota Palopo panik dan berusaha mencari/menuju ke dataran yang lebih tinggi (jalur ke arah Palopo - Toraja) karena tiba-tiba air laut pasang yang ketinggiannya tidak seperti biasanya bahkan sudah naik ke dataran kota.
Kementerian ESDM memastikan semua unsur ESDM terlibat secara aktif dan cepat, dengan selalu berkordinasi dengan BNPB terkait penanganan bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.