SUKABUMIUPDATE.com - Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi memanfaatkan lahan kosong eks Terminal Sudirman menjadi lahan parkir sementara, terutama angkutan online mendapatkan tanggapan dari sejumlah komunitas dan driver online.
Salah satunya Koordinator Wilayah (Korwil) Himpunan Transportasi Online Bersama (HTOB) Roni Nuryawan. Ia menyambut baik penggunaan lahan eks terminal oleh driver online. "Kami pasti ikut aturan pemerintah yang terbaik saja," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/7/2018).
Namun, pihak HTOB belum bisa memutuskan apa-apa. Pasalnya, jika eks terminal dijadikan tempat pangkalan Driver online, dikhawatirkan pelayanan kepada penumpang akan terhambat karena lokasi yang jauh.
"Kasian yang order dari arah yang jauh harus nunggu lama jika dapet driver yang lagi mangkal di seputaran itu lebih cepat," ucapnya.
Menurutnya, salah satu kemacetan disebabkan oleh banyaknya mobil online di Kota yang kecil ini. Oleh karena itu sangat disarankan kepada penegakan hukum segera realisasikan aturan.
"Saya berharap penegakan hukum harus diberlakukan, agar yang tidak ikut aturan segera hilang dengan sendirinya," tandasnya.
Driver angkutan online lainya, Dani Efendi (44 tahun) secara pribadi menyetujui eks terminal Sudirman menjadi lahan parkir. Pasalnya ia mengakui angkutan online yang memarkir kendaraannya di bahu jalan akan mengganggu lalu lintas.
BACA JUGA: Eks Terminal Sudirman Sukabumi Bakal Dijadikan Tempat Mangkal Angkutan Online
"Secara umum, angkutan online yang memang operasionalnya di daerah kota jika diharuskan atau bahkan diwajibkan parkir atau nongkrongnya di bekas terminal, akan ada penolakan alasannya mungkin, jauh dri resto sekolah dan lain-lain pastinya," paparnya.
Dani mengusulkan, baiknya Dishub atau Pemkot Sukabumi membuatkan semacam shelter atawa mungkin halte di beberapa titik keramaian orderan. Tapi pertanyaannya pemkot mau tidak moal sebaik itu ke angkutan online.
"Kalau memang harus parkir di bekas terminal, akan repot ke driver juga ke user, karena harus nunggu agak lama jemputannya. Satu lagi di terminal lama akan cukup gak menampung angkutan online yang mungkin ribuan kalau digabungkan motor dan mobilnya," pungkasnya.