SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menginventarisir spot wisata alternatif di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Tim khusus dari Dinas Pariwisata, Rabu siang kemarin diterjunkan ke Kampung Cigaruwetan, Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap.
Tim ini mengunjungi langsung spot bebatuan purba di aliran sungai Cikarang, atau yang biasa disebut oleh warga sekitar sebagai leuwi kenit. “Ini dalam rangka survei untuk penentuan pos geowisata, jelang Ciletuh - Palabuhanratu Geopark Festival yang ke 4,” jelas Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Romlah Wikardi kepada sukabumiupdate.com.
Pemprov rencananya akan memasukan Leuwi Kenit sebagai satu satu spor, paket geowisata dalam kegiatan CGF 4, yang rencananya digelar bulan Oktober 2018 mendatang. “Kalau lokasi utama seremoni acara di Tamanjaya, Ciemas,” sambung Romlah.
Ia katakan bahwa wisata Leuwi Kenit sangat luar biasa, tinggal bagaimana mengelola dengan baik dan perdayaan masyarakat sekitar," dalam penataan kawasan Leuwi Kenit terutama agar diperhatikan juga keselamatan dan perdayaan masyarakat sekitar agar merasakan manfaatnya, dengan mengangkat kearifan lokal daerah tersebut. "ucapnya.
BACA JUGA: Wisata ke Leuwi Kenit Ciracap Sukabumi Yuk, Ada Batu Berukir yang Bakal Bikin Penasaran
Romlah memantau langsung aspek utama Leuwi Kenit agar bisa masuk dalam paket geowisata, salah satunya harus benar-benar alami dan steril. “Memang masih banyak yang perlu dibenahi, baik di area inti, areal penunjang dan areal pengembangan, jadi harus ada pembatas terutama yang masuk areal inti, itu harus betul betul alami,"ujarnya.
Pemrov Jabar sendiri sudah berkordinasi dengan pemerintah daerah, kecamatan hingga Desa Pasirpanjang. Kordinasi utama yang harus segera dilakukan adalah penataan dan pengelolaan wisata Leuwi Kenit.