SUKABUMIUPDATE.com - Dalam beberapa waktu terakhir ini, tiga kantor desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, dibobol maling. Tiga kantor desa yang dibobol maling tersebut adalah kantor Desa Cipetir, Desa Gede Pangrango dan Desa Cikahuripan.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Desa Cipetir, Neneng Hasanah. Menurutnya, pembobolan terhadap kantor desanya tersebut terjadi pada akhir Juli lalu.
"Ya betul, kalau kantor desa kami dibobol maling pada akhir Juli lalu, sedangkan kantor Desa Gede Pangrango pada 16 Agustus dan kantor Desa Cikahuripan pada 23 Agustus," kata Neneng saat dihubungi sukabumiupdate.com, Senin (24/8/2020).
BACA JUGA: Kantor Desa Waluran Sukabumi Disatroni Maling, Batik hingga Sepatu Kades Raib
Neneng menjelaskan, sejumlah barang yang hilang di kantornya meliputi dua unit komputer dan dua unit printer. Neneng menyebut, maling tersebut masuk dengan cara membongkar pintu kantor desa yang diduga dilakukanya pada malam hari.
"Kalau di kantor kami, dua komputer dan dua printer. Selain itu, semua lemari, laci, dan ruangan diacak-acak oleh maling tersebut. Kejadian itu diketahui pada esok harinya setelah petugas ke kantor," jelas Neneng.
Neneng mengaku, ia mendapat informasi barang yang hilang di kantor desa lainnya lebih banyak. Saat kejadian, petugas piket sedang tidak berjaga sehingga tidak ada yang memergokinya.
"Ya tidak ada petugas piket, setelah kejadian itu keamanan kantor diperketat dan mengintensifkan kembali siskamling di lingkungan warga," tutur Neneng.
BACA JUGA: Kantor Desa Kertaangsana Sukabumi Dibobol Maling yang Kedua Kalinya
Dihubungi terpisah, Kapolsek Kadudampit Iptu Agus Suherman membenarkan peristiwa tersebut. Tetapi Agus menyebut, kerugian atas aksi pembobolan kantor desa di wilayah Kecamatan Kadudampit itu belum diketahui secara pasti.
"Siap infonya benar, namun jumlah kerugiannya belum jelas. Yang Cikahuripan kemarin malam infonya. Malam Minggu jam 03.00 diperkirakannya," ucap Agus.
Agus mengungkapkan, pihaknya telah memberikan imbauan kepada para kepala desa, termasuk kepala instansi terkait agar menugaskan karyawan atau linmas secara bergiliran.
"Ada yang piket malam. Di samping itu juga para ketua RW sudah meningkatkan siskamling atau ronda malam. Padahal pihak kita patroli terus terutama malam hari. Cuma jarak tempuhnya memang dari desa ke desa cukup jauh," ungkap Agus.