SUKABUMIUPDATE.com – Tiga wisatawan yang ditemukan tak sadarkan diri (pingsan) di lokasi wisata Curug Pareang Kabupaten Sukabumi ternyata korban sindikat penggandaan uang. Korban utama berinisial YS, pejabat eselon dua di lingkungan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua, dengan kerugian kurang lebih Rp 100 Juta Rupiah, berinisial YS.
Hal ini ditegaskan Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy Irwansyah Putra melalui Kapolsek Jampang Tengah AKP Asep Nurdin. Setelah sempat tak sadarkan diri dan mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat, Rabu siang (17/6/2020) ketiga korban melapor ke Polsek Jampang Tengah sebagai korban penipuan seorang laki-laki yang mengaku bisa menggandakan uang secara gaib.
“Korban sudah membuat laporan. Laporan dugaan tindak pidana pencurian kekerasan dan atau penipian dan atau penggelapan atas uang tunai milik korban,” jelas AKP Asep Nurdin.
Ketiga korban, Selasa malam kemarin sekira pukul 20.00 WIB ditemukan pingsan di lokasi Curug Pareang, di Kampung Lembursitu Rt 007/002 Desa Sindangresmi Kecamatan Jampang Tengah. Ketiganya kemudian dibawa ke puskesmas Jampang Tengah, dalam kondisi lemah tak sadarkan diri diduga pingsan akibat mengkonmsi zat kimia atau obat tertentu yang dicampirkan kedalam minuman.
Keterangan sementara yang didampatkan dari saksi dan korban, pelakunya adalah laki-laki yang ditemui korban di jalan lingkar selatan Kota Sukabumi dan membawa rombongan ke Curug Pareang. Tujuannya ke lokasi ini malem hari diduga untuk melakukan ritual penggandaan uang sebagai modus kejahatan.
“Pelakunya belum diketahui identitas pastinya baru panggilannya saja. Pelaku ini dijemput oleh korban di Kota Sukabumi. Pelaku kemudian membawa rombongan ke lokasi curug pareang,” sambung Asep Nurdin.
BACA JUGA: Tiga Wisatawan Pingsan di Curug Pareang Jampang Tengah Sukabumi, Diduga Korban Bius
Korban YS ditemukan tak sadarkan bersama pasangan suami istri asal Bogor yang dijemput korban untuk membantu proses penggandaan uang. Asisten pribadi YS dan sopir mobil rental yang disewa dari Jakarta selamat karena tidak ikut ke lokasi curug pareang, bersama para korban dan pelaku.
“Korban ini awalnya jemput pasangan suami istri dan seorang pria di Bogor. Dari Bogor mereka ke Kota Sukabumi menjemput pria lainnya yang diduga pelaku. Bersama pelaku, rombongan ini kemudian ke Curug Cipareang,” lanjut Kapolsek Jampang Tengah.
Untuk modusnya pelaku diduga memberikan air minum kemasan yang sudah dibuka kepad para korban. “Pelaku sempat bertemu dengan saksi sopir dan asisten pribadi YS, dan bilang butuh bantuan karena YS kecapean. Saat saksi dan warga sibuk mengevakuasi korban, pelaku menghilang membawa tas korban YS yang berisi uang Rp 100 juta rupiah,” pungkasnya.
Polisi masih mendalami informasi dari korban dan saksi, untuk mencari tahu identitas pelaku.