SUKABUMIUPDATE.com – Perairan pesisir selatan Sukabumi menjadi salah satu kawasan penghasil benih lobster atau benuh di Jawa Barat. Menarik untuk menyimak komentar nelayan Palabuhanratu dan Cisolok soal polemik rencana dibukanya kran ekspor benur oleh Mentri Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini Edhy Prabowo yang ditentang keras oleh Susi Pudjiastuti mantan mentri KKP sebelumnya.
Sabtu kemarin (21/12/2019) redaksi sukabumiupdate.com mencoba meminta pendapat nelayan pelabuhanratu soal polemik ini. Ador (42 tahun) salah seorang nelayan langsung menyatakan dukungan terhadap rencana Edhy Prabowo.
Ador beralasan dengan dilegalkan ekspor benur akan sangat membantu menambah penghasilan nelayan, karena mengangkap ikan di laut saat ini semakin sulit. "Saya sangat mendukung, alasan nya tentunya mata pencarian nelayan bisa bertambah dengan dilegalkan ekspor benur ini," ujarnya.
Benur menjadi alternatif tangkapan saat masuk musim paceklik mencari ikan. Pelayan bisa terus melaut tanpa perlu mencari pekerjaan didarat yang belum tentu mencukupi saat sedang sulit mencari ikan.
Menangkap benur juga terbilang ekonomis,karena biayanya tidak sebesar mencari ikan. "Soalnya kalau cuaca jelek, kita bisa nangkap benur, menangkap benur tidak terlalu tengah jadi biaya operasional juga murah," pungkasnya.
Sementara itu, Jaka Suharman (37 tahun) salah seorang nelayan Cisolok, mengatakan mereka memang sudah lama menunggu kebijakan penangkapan benih lobster. Jaka setuju jika kran ekspor benur dibuka namun tetap harus dibatasi demi menjaga kelestarian lobser yang menjadi salah satu ikon tangkapan nelayan Cisolok.
"Sangat setuju tentunya, namun butuh kontrol dan kepastian juga akan wacana tersebut, semoga pemerintah bisa memberikan perlindungan saat nelayan menangkap benih lobster, selama ini kan nelayan seperti di kejar-kejar, ketakutan disisi lain juga memang kebutuhan," ungkapnya.
Saat pemerintah, sambung Jaka membuka benih Lobster bisa di ekspor, tentunya menguntungkan nelayan. Menurutnya kebijakan tersebut bentuk pemerintah berpihak terhadap nelayan, namun Jaka kembali menegaskan kebijakan tersebut tetap harus dikontrol.
“Kawasan Palabuhanratu dan Cisolok ini kondisi alam nya sangat mendukung dan memungkinkan untuk pengembangan lobster. Metode ini juga harus dijalankan,karena lebih menguntungkan jualan lobster disbanding benur.”