SUKABUMIUPDATE.com – Setelah sempat diliburkan, proses belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 5 Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, hari ini Senin (21/1/2019) kembali normal. Para pelajar kelas XII kembali ke kelas untuk menerima materi pembelajaran dari guru.
Namun para siswa rekan sekelas korban ini belum bersedia menceritakan peristiwa mengerikan tersebut. “Ya anak anak sempat ketakutan karena peristiwa pembacokan itu terjadi di dalam kelas,” jelas Ade Lisnawati Kepada SMK 5 Palabuhanratu kepada sukabumiupdate.com.
Menurut Ade, saat itu Kamis (17/1/2019) sekitar pukul 11.50 WIB,terdengar keributan. “Saat itu pelaku datang dan memanggil Sanjaya, sudah dijelaskan kalau sanjaya sedang belajar, tidak curiga apa apa karena pelaku ini memakan bawahan seragam abu abu atasnya kaos.”
Pelaku kemudian menghampiri korban di dalam kelas. “Pas lagi di dalam kelas ramai kayak berantem, saya lihat si pelaku sedang mengayunkan senjata, dan Sanjaya keluar dari kelas sudah berlumuran darah dan meminta tolong ke saya, pelaku langsung kabur,” beber Ade.
Sejumlah siswa kelas XII menceritakan kepada Ade, pelaku dan korban awalnya sempat berjabat tangan. “Kita dapat info permasalahannya korban meminta seragam simulasi digital kepada pelaku. Kita juga belum jelas seragam itu sebenarnya dipinjam atau gimana.”
Pelaku dan korban menurut Ade adalah siswa pindahan dari salak satu SMK di Kota Sukabumi yang dibubarkan. Pelaku sempat mendaftar ke SMK 5 Palabuhanratu namun tidak diterima karena tidak melengkapi persyaratan.
BAC AJUGA: Pelaku Pembacokan Siswa SMK Muhammadiyah 5 Palabuhanratu Dibekuk, Motifnya Dendam
“Kalau korban ini kita terima karena persyaratannya lengkap,” jelas Ade.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sanjaya warga Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu dibacok rekannya sendiri FZ saat berada didalam kelas XII SMK Muhammadiyah 5 Palabuhanratu. Akibat pembacokan tersebut korban harus mendapatkan 50 jahitan dari sejumlah luka dari golok yang disabet oleh pelaku.