SUKABUMIUPDATE.com – Video rekaman pria setengah baya yang mengaku tuhan dan menduduki Al Quran di beranda Masjid Agung Kota Sukabumi masih menjadi perbinjangan hangat netizen. Pelaku saat ini tengah ditangani tim ahli kejiwaan RSUD R Syamsudin, setelah Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB diringkus petugas kepolisian di pinggir Jalan Harunkabir, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.
Kamis petang, Polresta, Pemkot dan tim ahli jiwa menggelar konfrensi pers di ruang perawatan kejiwaan RSUD R Syamsudin terkait hasil observasi pelaku. Dokter spesialis kejiwaan menyebut Ma Abud mengidap skizofrenia Paranoid, gangguan kejiwaan yang sering berhalusinasi dan delusi.
Pria yang hingga kini identitasnya masih misteri ini, sebelum menduduki Al Quran dihadapan rombongan siswi sekolah yang merekam aksinya di berada Masjid Agung Kota Sukabumi, memang mengaku sebagai Tuhan. Bahkan dalam rekaman tersebut Ma Abud menyebut sebagai pencipta tsunami yang baru terjadi.
Ditengah masih tingginya antusias netizen membahas masalah ini, empat jam yang lalu muncul video pengakuan pelaku yang dikirim ke linimassa oleh akun facebook IA (inisial) di grup PARLEMEN JALANAN SUKABUMI. Akun IA membagikan tiga rekaman video dan satu foto yang dibingkai dengan kalimat “Salut Dan trimksih kpda kapolres sukabumi kota cepat tanggap shingga kasus plecehan Al Qur’an dapt terselesaikn.”
Video pertama adalah rekaman yang viral sebelumnya saat pelaku menduduki Al quran, rekaman kedua berisi tentang proses dramatis saat polisi berusaha membujuk pelaku untuk naik ke mobil yang akan membawanya ke RSUD R Syamsudin, dan video ketiga dengan durasi 1.03 menit ini cukup menarik karena berisi rekaman “pengakuan” pelaku tentang aksi tersebut.
<iframe src="//www.youtube.com/embed/88g4KpwyMUo" width="315" height="180" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>
Rekaman “pengakuan” ini diduga diambil di salah satu ruangan di Mapolresta Sukabumi. Itu terlihat dari pengakuan pelaku dalam pengakuan yang menjelaskan proses dan lokasi ia diamankan petugas kepolisian.
Rekaman pengakuan ini juga seperti diambil setelah proses berita acara pemeriksaan penyidik selesai atau ditengah proses tersebut. Video ini berisi percakapan seorang pria yang mencoba mengorek infromasi dari pelaku yang dipanggilnya mang mpud.
Pelaku dan pria yang merekam ngobrol dengan bahasa sunda. Redaksi mentranslet obrolan ini kedalam bahasa Indonesia, sebagai berikut. “Jadi gini salah apa saya kok difotoin sama anak sekolah? Saya tidak buat salah kalau tidak percaya saya dudukin aja Alquran. Biar percaya karena buat salah.” Jelas pelaku diawal rekaman.
BACA JUGA: Polisi Ringkus Pria yang Duduki Alquran di Masjid Agung Kota Sukabumi
Selanjutnya isi rekaman adalah penjelasan pelaku saat ditangkap. Kemudian, pria yang merekam mencoba bertanya soal sikap pelaku yang menduduki Al Quran (salah atau tidak). Penanya bahkan dua kali melemparkan pertanyaan yang sama.
Pelaku awalnya menolak menjawab pertanyaan ini, hanya menjawab sudah dijelaskan kepada penyidik kepolisian. Pelaku baru menjawab pertanyaan ini setelah pria yang merekam sedikit menaikan nada suara (membentak-red).
“Kalau menurut agama salah, tapi saya takut ada yang fitnah. Ternyata tidak ada yang fitnah. Takut jelek kalau tiba-tiba ada yang fitnah,” jelas pelaku diakhir rekaman.