SUKABUMIUPDATE.com - Personel, kru dan fans Band ska asal Sukabumi, Slowly Project, Minggu malam (13/1/2018) sekitar pukul 21.35 WIB diserang ratusan massa di JK7 Bar Club Hotel Arion Kemang Mampang Prapatan. Slowly Project datang ke Jakarta atas undangan Dapur Letter Webzine untuk mengisi event musik Gigshow Ska Sessions.
Akibat tindakan pengeroyokan ini, dua orang terluka, Rizki (fans) 17 tahun watga Jalan Cicadas Sukabumi Jawa Barat mengalami benjol di kepala, bibir bawah luka dan lutut kiri luka. Hal yang sama juga dialami Dikri (kru) 28 tahun, warga Pejagalan Kota Sukabumi, luka di kepala belakang dan bibir bagian bawah.
Massa yang diperkiraan berjumlah lebih dari 50 orang tersebut menyerang menggunakan batu, helm dan alat pemukul lainnya, saat 22 orang rombongan Slowlt Project berada di basemen hotel. Pelaku penyerangan juga merusak dua unit kendaraan operasiona Slowly Project Band.
Tak hanya itu, hingga Senin siang ini, dua fans band Asal Sukabumi ini juga hilang kontak dan dinyatakan hilang. “Mungkin saat penyerangan seluruh rombongan Slowlt Project terpencar, dua fans belum ketemu,” jelas Indra Muhtar, vokalis Ejakulasi Dini, band yang berada didalam satu manajemen (Local Pride movement) dengan Slowly Project.
Menurut Indra yang tinggal di Cisaat Kabupaten Sukabumi ini, dua fans yang masih belum ketemu atas nama Edo warga Parungkuda dan Tirta warga Skip Kota Sukabumi. Atas penyerangan ini komunitas musisi Sukabumi meminta aparat hukum bertindak cepat dan professional.
Salah seorang pentolan musisi Sukabumi Faizal Darusalam bahkan membuat surat terbuka melalui media sosial (facebook). Surat terbuka ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar ikut mendotong pengusutan atas kasus ini.
Kendaraan operasional dan mobil milik personel Slowly Project ikut dirusak massa. (Foto: Istimewa).
“Satu tersentuh SEMUA TERSAKITI !!! Mohon BANTUAN DAN PANTAUAN dari REKAN2 MUSISI dan band/ pelaku industri musik di JAKARTA AGAR RANAH (BERKESENIAN) MUSIK KITA YG SUDAH TERJAGA DENGAN BAIK TIDAK DIKOTORI OLEH ORANG2 YG AKAN MERUSAK HUBUNGAN BAIK KITA DI SETIAP WILAYAH KEDEPAN NYA, AKIBAT tindakan suka2 MEREKA,” tulis Faizal dalam akun facebooknya yang diposting Senin dinihari tadi.
Dalam surat terbuka ini Faizal menjelaskan penyerangan ini terkait sentimen pendukungan tim sepakbola. 22 orang rombongan Slowly Project ini diserang massa yang teridentifikasi berseragam supporter bola.
BACA JUGA: Pernah Bentrok Geng Motor, Warga Minta Tutup Kosan TKP Penyerangan di Sukajaya Sukabumi
“Mereka MUSISI, adik2 saya, mereka pure bukan SUPPORTER BOLA !!! MEREKA DATANG ATAS UNDANGAN UNTUK PERFORM YG SUDAH SEHARUSNYA KALIAN HORMATI SEBAGAI SAUDARA DAN KALIAN LINDUNGI BUKAN UNTUK KALIAN SAKITI !! TOLONG PERTANGGUNG JAWABKAN SEGALA SESUATUNYA...HARI INI SALAH SATU KELOMPOK BERSERAGAM SUPPORTER BOLA TELAH MELUKAI KERENDAHAN HATI KAMI MUSISI DAN SENIMAN, JAWABARAT !!!.”
Dari kronologis pelaporan korban ke Polsek Mampang Prapatan, diketahui jika suasana tidak kondusif sudah terlihat jauh sebelum band asal Sukabumi ini tampil. Sebelum penyerangan terjadi, panitia memastikan waktu penampilan Slowly Project dibatalkan.
Tak hanya itu panitia juga meminta seluruh rombongan Slowly Project cepat meninggalkan lokasi acara, karena kondisi tidak kondufif. Belum sempat rombongan meninggalkan Hotel Arion Kemang Prapatan, penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda terjadi.