SUKABUMIUPDATE.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sukabumi melakukan assment terhadap sebanyak 13 anggota geng motor yang positif menggunakan narkoba.
Kepala BNN Kabupaten Sukabumi, AKBP Deni Yusdanial mengatakan, dari 13 orang tersebut, 6 orang akan terapi rehabilitasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi sedangkan 7 orang lainnya ke Lensa Sukabumi.
Menurutnya, penyalahgunaan narkoba sebagian besar diawali dengan upaya coba-coba dalam lingkungan sosial. Semakin lama pemakaian maka risiko kecanduan semakin tinggi.
BACA JUGA: Polres Sukabumi Kota Kembalikan Dua Wanita Anggota Geng Motor ke Orang Tuanya
"Jika terus dilanjutkan, maka dosis narkoba yang digunakan juga akan semakin besar untuk mencapai kondisi yang diinginkan (teler). Hingga pada titik tak mampu melewatkan satu hari tanpa narkoba," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (12/3/2018).
Ada beberapa gejala, kata Deni, yang menandakan seseorang sudah dalam tahap kecanduan antara lain keinginan untuk mengonsumsi narkoba setiap hari atau beberapa kali dalam sehari, dosis yang dibutuhkan semakin lama semakin besar, keinginan menggunakan narkoba tak bisa ditahan.
"Pengguna juga memastikan suplai narkoba terus tersedia dan bersedia menghabiskan uang hanya untuk membeli narkoba, bahkan rela mencuri demi itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Dibekuk Polres Sukabumi Kota, Anggota Geng Motor Dipertontonkan ke Warga
Dari sisi sosial, sambung Deni, pecandu narkoba tampak menarik diri dari keluarga maupun lingkungan yang lebih luas dan lalai dalam memenuhi kewajiban seperti bekerja atau aktivitas rutin lainnya.
"Makanya sering melakukan hal-hal yang berisiko membahayakan diri sendiri dan orang lain (seperti mengendarai kendaraan bermotor) saat di bawah pengaruh narkoba," bebernya.
Bagi pengguna remaja, jelasnya, tampak penurunan prestasi ataupun menjadi sering tidak masuk sekolah dan tidak tertarik aktivitas lain di sekolah.
BACA JUGA: Lepas Tembakan Peringatan, 42 Anggota Geng Motor Diamankan Polres Sukabumi Kota
"Tampak kehilangan energi dan motivasi, bahkan berpakaian tidak pantas. Penguna remaja juga tampak semakin sering mengurung diri dan terjadi perubahan drastis dalam bersosialisasi dengan teman dan keluarga," paparnya.
Lebih lanjut Deni menjelaskan, pentingnya Intervensi Kunci rehabilitasi narkoba yakni melakukannya secepat mungkin maka dari itu diperlukan dokter spesialis ketergantungan narkoba dengan bantuan psikiater ataupun konselor khusus di bidang ini.
"Sebagaimana pecandu lain, pecandu narkoba seringkali menyangkal kondisinya dan sulit diminta untuk melakukan rehabilitasi. Biasanya dibutuhkan intervensi dari keluarga atau teman untuk memotivasi ataupun membuat pengguna narkoba mau menjalankan rehabilitasi," pungkasnya.