SUKABUMIUPDATE.com - Masrikah (40 tahun) warga Kampung Babakankubang RT 04/02 Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, tiba-tiba saja dianiaya dua orang yang menggunakan penutup wajah, Senin (12/3/2018) sekitar pukul 18.30 WIB.
Selain dianiaya, Masrikah diduga ditembak sebab di dada sebelah kirinya terdapat semacam peluru timah.
Dari keterangan yang dihimpun, pelaku masuk ke rumah dan langsung menganiaya Masrikah yang saat itu baru saja selesai melaksanakan shalat magrib. Masrikah yang hanya seorang diri dirumahnya dipukuli bertubi-tubi oleh pelaku.
BACA JUGA: Dipukul Orang tak Dikenal, Sopir Angkot Loji-Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Berlumur Darah
"Kejadiannya sehabis waktu magrib di rumah kediamannya. Sedangkan pada saat kejadian suaminya Apud (48 tahun) lagi shalat Magrib di mushola," kata Camat Ciemas Lesto Rosadi kepada sukabumiupdate.com.
Akibat penganiyaan, wanita ini mengalami luka disekujur tubuhnya dan harus menjalani perawatan serius di RSUD Jampangkulon.
"Awalnya dibawa ke puskesmas Tamanjaya, namun dokter jaga tidak ada maka sekarang ditangani di RSUD Jampangkulon. Sekarang masih lidik pihak kepolisian," jelas Lesto.
BACA JUGA: Tujuh Orang Mabuk Bacok Riyadi di Jalan Lingsel Kota Sukabumi
Kepala Desa (Kades) Mekarsakti, Ahmad Bajuri mengungkapkan, tidak ada barang yang hilang di rumah karena korban merupakan orang tidak punya.
"Tidak ada barang yang hilang, orang nggak punya. Rumahnya juga dibangun kades," jelasnya.
Mengenai dugaan ditembak, Ahmad menuturkan di bagian dada sebelah kiri Marsinah terdapat sebuah timah dan harus segera dilakukan operasi untuk mengeluarkanya. Untuk jenis senjata yang digunakan diduga senapan angin untuk memburu babi hutan.
BACA JUGA: Jadi Korban Pukul Orang Tak Dikenal, Warga Sangkuriang Kabupaten Sukabumi
Menurut Ahmad, kejadian ini bisa jadi dipicu kabar yang menyebutkan bahwa korban memiliki ilmu hitam.
"Ada info dari warga bahwa ibu Masrikah itu punya santet," jelasnya.
BACA JUGA: Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Juni Warga Cibeber Kabupaten Sukabumi Kritis
Namun hal tersebut masih ditelesuri karena bisa jadi ada hal lain yang menjadi penyebab penganiayaan.
Ahmad menambahkan kejadian ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Muspika Ciemas dan pihak kepolisian.