SUKABUMIUPDATE.com - Petani di wilayah Pajampangan, Kabupaten Sukabumi mulai melirik budidaya umbi porang. Belum banyak petani yang mengembangkan tanaman jenis umbi-umbian ini, padahal harga jualnya tinggi dan pasarnya menjanjikan, bisa tembus luar negeri.
Petani porang asal Kampung Sindangasih, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Wiwies Hadyan (34 tahun) mengaku sudah menanam bibit porang 350 kilogram di atas lahan seluas 1 hektare.
Ia mengambil lokasi penanaman di Kampung Mareleng Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran dan Kampung Bojongkarang Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas.
"Bisa dihitung dengan jari, petani di wilayah Pajampangan yang menanam porang, karena menganggap pemasarannya cukup sulit, dan tidak enak kalau dimakan," Wiwies kepada sukabumiupdate.com, Selasa (20/10/2020).
BACA JUGA: Petani Cianjur Tanam Umbi Porang, Pasarnya Sampai ke Luar Negeri
Wiwies mengaku ini penanaman porang yang kedua kalinya. Pada musim tanam 2019 lalu, ia sempat memakai pupuk kandang. Namun sekarang memakai pupuk organik dan kimia, sebagai eksperimen supaya hasilnya bisa dibandingkan.
"Jadi nantinya ketahuan mana yang harus digunakan. Memang prosesnya lumayan sulit juga terutama dalam mengolah pupuk. Pupuk kandang juga harus diolah dulu selama dua bulan sebelum dimasukan ke lubang tanaman porang," imbuhnya.
"Jadi sebelum mengajak ke para petani untuk menanam porang, cara penanamannya dan pemupukan sudah hafal agar nanti hasilnya memuaskan," ucap Wiwies.
Lanjut Wiwies, kalau soal pemasaran, ia siap untuk menampungnya. Bahkan kalau ada petani yang serius, ia akan mengajak kerja sama. Ia menyebut banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk menanam porang.
Budidaya porang petani di Pajampangan Kabupaten Sukabumi.
"Untuk biaya operasional 1 hektare bisa ditanam sebanyak 25.000 pohon porang. Mulai dari pengolahan tanah dan penanaman. Pemeliharaan bisa mencapai Rp 30-35 juta. Estimasi minimnya per satu pohon umbinya bisa menghasilkan 1-2 kilogram semusim hujan atau satu tahun," jelasnya.
Masih kata Wiwies, harga jual umbi porang kini cukup menjanjikan. Bisa mencapai Rp 12.000 per kilogram.
"Apalagi kalau diiris tipis dikeringkan, bisa mencapai Rp 50.000 per kilogram. Ini sangat potensial bagi petani. Apalagi umbi porang ini sangat dibutuhkan di luar negeri, terutama Jepang, untuk kosmetik maupun bahan makanan," tandasnya.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.