SUKABUMIUPDATE.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sukabumi, perkuat strategi ketahanan pangan dan daya beli masyarakat terutama ditengah Pandemi Covid-19 melalui High Level Meeting (HLM) TPID Mitigasi Ekonomi, di Aula Dinas Peternakan, Bojongkokosan, Rabu (15/4/2020).
BACA JUGA: Jam Operasional Mall, Pasar, PKL di Sukabumi Dibatasi, DPKUKM: Pedagang Wajib Pakai APD
Dikutip dari laman media sosial (Medsos) Pemerintah Kabupaten Sukabumi, kegiatan yang diikuti oleh Assda serta Kepala Perangkat Daerah tersebut, dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri.
Assda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Asep Sugianto, selaku leading sektor menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut rapat evaluasi pada 8 April 2020 lalu.
"Secara umum, sektor pangan produksi lokal mengalami surplus, walau ada beberapa komoditi yang mengalami minus karena mengandalkan pasokan seperti bawang merah dan gula pasir walaupun faktanya di pasar masih cukup tersedia. Khusus untuk beras berdasarkan perhitungan kurang lebih 92 ton lebih surflus di bulan Mei mendatang," terangnya.
Menurutnya bukan saja tentang kesediaan pangan, pengendalian inflasi juga berkaitan dengan usaha penanggulangan dampak ekonomi. Apalagi dampak Covid-19 menjadikan daya beli trend-nya menurun. "Walau demikian, Alhamdulillah di Kabupaten Sukabumi tidak terjadi Panic Buying karena stok pangan mencukupi," tambahnya.
BACA JUGA: DPKUKM Sterilisasi Pasar Palabuhanratu Sukabumi
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Ardiana Trisnawiana, memaparkan rencana aksi bidang ekonomi sebagai jaring pengamanan sosial untuk menstabilkan ekonomi dan daya beli
"Ada beberapa rencana strategis yang akan dilakukan antara lain menjamin ketersediaan stok pangan, bantuan pengembangan usaha dan program padat karya. Kemudian relaksasi sektor pajak serta upaya lainya yang fokus pada peningkatan daya beli masyarakat," ungkapnya.
Merespon laporan hasil evaluasi inflasi triwulan kesatu tahun 2020 yang disampaikan TPID, Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantir, mengatakan dari berbagai kemungkinan yang berhubungan dengan stabilitas ekonomi, minimal langkah yang harus dilakukan adalah mempertahankan daya beli masyarakat.
BACA JUGA: Covid-19 Pengaruhi Ketersediaan Gas Melon di Sukabumi? DPKUKM Lakukan ini
"Kita sudah mengtahui dampak Covid-19 sudah terasa di berbagai sektor, oleh karena itu selain pemberdayaan masyarakat ditingkatkan, ketahanan pangan dijaga, serta hal-hal terkait PHBS dan Germas tetap dipelihara" jelasnya.
Ia juga mengingatkan semua lini harus bekerja bersama, bahu membahu untuk mengatasi Pandemi-19, tetap fokus pada hal-hal strategis untuk kepentingan masyarakat. "Saya berkeyakinan ketika semua bergotongroyong, peduli sesama, kita bisa melewati peristiwa ini, tentu harapanya kita semua sehat dan selamat," pungkasnya.