SUKABUMIUPDATE.com – Dari banyak karya warga Sukabumi yang dipamerkan dalam Ciletuh Geopark Festival (CGF) 2019 di Pantai Batu Karut Palabuhanratu hari ini, Sabtu (23/11/2019) ini salah satu yang menarik perhatian. Kerajinan kapal Pinisi berbahan limbah Tempat Pelelangan Ikan Palabuhanratu, yaitu tulang ikan.
Ditangan Ujang Sukatma (57 tahun), limbah tulang terutama sirip ikan di tempat sampah TPI Palabuhanratu jadi kerajinan bernilai tinggi. Warga Kampung Kidang Kencana RT 1/28, Kel/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi berhasil merakit miniatur kapal phinisi (kapal layar tradisional khas Indonesia dari suku Bugis), berukuran dimensi 50 dan 30 centimeter.
“Saya sudah 4 tahun menggeluti membuat kerajinan dari tulang ini, namun membuat kerajinan kspsl pinisi baru setahun ini berhasil,” ujar Ujang kepada sukabumiupate.com.
Ide ini berawal dari kebiasannya berada di TPI Palabuhabratu. “Saya lihat banyak limbah tulang ikan makanya saya kepikiran membuat kerajinan tangan dari tulang,” sambung dia.
Ujang sebelumnya memang dikenal sebagai pengarajin patung kerang. "Belum banyak terjual, paling jauh ke Pangandanran dan Jakarta," jelasnya.
BACA JUGA: Bikinnya Super Rumit, Miniatur Limbah Pohon Pisang Dari Palabuhanratu Ini Keren!
Masih kata Ujang, sebelum dibuat dan dirangkai menjadi miniatur kapal. Tulang ikan yang diambil di TPI di cuci bersih. Tulang ikan direndam dalam air selama dua hari untuk menghilangkan bau amis pada tulang, kemudian mulai dirakit menggunakan lem khusus.
"Harga jual perahu ukuran 30 dijual Rp 150,- ribu, ukuran 50 Cm seharga Rp 250,- ribu, untuk patung dari kerang berfariasi Rp 20-30 Ribu perbuah," terangnya.
Bagi anda yang penasaran dan memesan kerajinan perahu phinisi dan patung patung bisa datang langsung ke Kampung Kidang Kencana, Kelurahan Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.