SUKABUMIUPDATE.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) akhirnya angkat bicara soal “janji palsu” bantuan renovasi Madrasah Diniyah (MD) Nurul Iman Cikaso dan SDN Cijaksi di Kampung Cijaksi, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Lebih dari setahun silam, BRI dengan dana CSR (Coorporate Social Responsibility) menyatakan siap membantu renovasi fasilitas pendidikan tersebut, bahkan bantuan secara simbolis diserahkan langsung oleh Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan petinggi BRI pada waktu itu, bulan Agustus 2018.
BACA JUGA: Kena PHP Menteri BUMN, MD Nurul Iman Tegalbuleud Sukabumi Numpang Belajar di Ruangan SD
Rilis dari Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo yang dibacakan pejabat BRI Cabang Sukabumi menegaskan bahwa aspirasi tersebut tengah ditindaklanjuti. Sayangnya tidak ada penjelasan lainnya, seperti kapan bantuan tersebut akan direalisasikan, dan apa kendalanya sehingga terlalu lama?
“Terkait dengan pemberitaan mengenai penyaluran CSR di Cikaso Sukabumi, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut. Bank BRI telah menindaklanjuti terkait CSR renovasi SDN Cijaksi dan Madrasah Diniyah Nurul Iman Cikaso Sukabumi. Bank BRI melalui BRI Peduli berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam pendidikan dengan memperbaiki sarana pendidikan yang lebih layak,” kata Hari secara tertulis yang disampaikan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (22/10/2019).
BACA JUGA: Di Sukabumi, Menteri BUMN Janjikan Bangun 500 Rumah untuk Pekerja PTPN VIII
Seperti diberitakan sebelumnya, bantuan dana BRI dengan nominal sebesar Rp 125 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Agustus 2018 silam hingga kini belum direalisasikan. Pihak Madrasah Diniyah Nurul Iman menegaskan bantuan itu tak kunjung tiba, bahkan tidak ada informasi apapun tentang kapan janji tersebut dipenuhi.
Kepala Madrasah Diniyah Nurul Iman, Muchsahidin mengatakan sampai saat ini belum ada informasi lanjutan padahal sudah lewat satu tahun lebih. Padahal CSR itu begitu dibutuhkan karena MD tersebut melaksaakan kegiatan belajar mengajar menumpang di SDN Cijaksi.
"Bahkan sesekali belajar di masjid kalau ruangan SD sedang dipakai. Jumlah siswa keseluruhan dari kelas I hingga kelas VI berjumlah 50 siswa. Semuanya numpang," jelasnya.