SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi menyarankan para petani lebih selektif dalam bercocok tanam saat menghadapi musim hujan seperti sekarang ini. Khusus tanaman perkebunan, memasuki musim hujan merupakan jadwal tanam, biasanya dalam periode Oktober hingga Maret (Okmar).
"Secara konteks dalam enam bulan ini, kita harus menanam kalau tidak ada gangguan misalnya cuaca ekstrim, kalau tidak itu akan beresiko," kata Kepala Bidang Perkebunan, Deden kepada sukabumiupdate.com, Kamis (15/11/2018).
BACA JUGA: Strategi Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Tingkatkan Nilai Tambah Produk Perkebunan
Menurut Deden, pada musim hujan ketersediaan air melimpah. Oleh karena itu Dinas Pertanian menyarankan petani untuk menanam khususnya komoditas sayuran dan buah-buahan.
"Disisi lain kita juga harus lebih selektif dalam memilih apa yang akan ditanam, jangan sampai salah karena itu beresiko. Bahkan cenderung merugi. Padi, bayam, kangkung, itu semua termasuk tanaman yang cocok pada musim ini, jadi manfaatkan musim hujan ini untuk menanam pangan lokal saja cukup," tuturnya.
Selain itu, petani diminta siap dengan resiko serangan hama. Kelembaban udara yang tinggi, disertai kadar nitrogen melimpah menyebabkan jamur dan bakteri berkembang biak dengan pesat.
BACA JUGA: Petani Terbantu, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Libatkan TP4D
"Penyakit tanaman di musim penghujan itu hampir semuanya disebabkan oleh cendawan (Jamur) dan bakteri Patogen. Untuk itu pengendalian hama penyakit harus menerapkan metode pengamatan, tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya serangan hama penyakit, luas areanya berapa, dan lokasinya dimana," jelasnya.
Dengan metode pengamatan, kata Deden tujuannya mencari opsi apakah kasus serangan hama masih di bawah ambang toleransi atau di atas ambang toleransi. "Kalau hasilnya masih di bawah ambang toleransi dan ringan-ringan saja itu tidak usah dikendalikan, itu sudah biasa dan akan menjadi sebuah ekosistem, setiap hama juga perlu makhluk lain yang nantinya akan menjadi keseimbangan ekosistem," tutupnya.