SUKABUMIUPDATE.com – Guna meningkatkan populasi usaha ternak sapi dan kerbau, Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Peternakan dan Kesehatan Hewan Wilayah VI Jampangkulon Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan desiminasi perbankan dan pos pelayanan asuransi usaha ternak sapi dan kerbau di Sentra Peternakan Rakyat tepatnya di kantor UPTD Peternakan dan Kesehatan Hewan Wilayah VI Jampangkulon, Kampung Bedeng Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kamis (11/10 /2018).
Kepala Seksi Prasarana Peternakan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi Warsim, mengatakan, keberadaan ternak sapi potong di wilayahnya memang cukup berpotensi. Pasalnya sekarang ini yang sudah terdata hampir 250 peternak dengan jumlah sapi sekitar 800 ekor.
“Sehingga wilayah kami menjadi pemasok daging sapi terbesar ke kota karena hampir mencapai 60 persen,” ujar Warsim kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Disnak Sukabumi Layani Kesehatan Ratusan Sapi Potong di Wilayah Selatan
Sedangkan untuk menjaga serta meningkatkan kualitas dan populasi usaha ternak, sambung Warsim, pihaknya akan memfasilitasi para peternak dengan pihak bank melalui program permodalan, baik berupa bibit ataupun pakan.
“Pastinya program ini untuk peningkatan kualitas dan populasi sapi, terlebih untuk kesejahteraan peternak. Selain itu juga ada program asuransi, jadi tinggal ada kemauan saja dari peternak untuk merespon program tersebut,” ucapnya.
Kendati demikian, dirinya mengakui masih ada sejumlah kendala yang dihadapi terutama pada peternak yang masih menggunakan sistem pemeliharaan tradisional atau abur, namun saat ini jumlahnya sudah berkurang atau hanya tersisa sekira 25 persen.
BACA JUGA: Lima Penyebab Melambungnya Harga Ayam dan Telur, Versi Disnak Kabupaten Sukabumi
“Rencananya kami pun akan segera mengoptimalkan pasar hewan di Kampung Bedeng Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, "pungkasnya.
Sementara itu Bagian Mikro Marketing Manager Bank Sinar Mas Niky Hadiyanto menuturkan, kegiatan sosialisasi penawaran permodalan bagi peternak sapi potong dan penggemukan ini untuk mengenalkan keuntungan yang didapat para peternak dari program yang ditawarkan.
"Seperti contoh satu orang peternak bisa mendapat pinjaman modal minimal 5 - 10 ekor sapi usia 5 bulan dengan bobot seberat 150 kilogram. Tempo penggemukan 11 bulan, jadi masa panen itu usia 15 - 16 bulan," bebernya.
BACA JUGA: Disnak Kabupaten Sukabumi Ungkap Penyebab Naiknya Harga Ayam Potong
Sedangkan, kata Hadiyanto, untuk pembayaran ke pihak bank dilakukan pasca panen atau setelah sapi berusia 15-16 bulan atau memiliki bobot sekira 300-350 kilogram. Sapi tersebut nantinya akan dibeli oleh opteker (penyedia barang).
“Uang hasil pembeliannya akan dibayarkan ke bank oleh Opteker untuk pembiayaan awal, dan sisanya (keuntungan) untuk peternak. Nanti penyaluran bibit, pakan maupun suplemen dan asuransi sapi, akan ditanggulangi atau dibeli opteker,” pungkasnya.